Selasa, 30/04/2024 - 04:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Jembatan Tienditas Jadi Simbol Pemulihan Hubungan Kolombia dan Venezuela

ADVERTISEMENTS

Tienditas adalah perlintasan terakhir yang menghubungkan kedua negara

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BUCARAMANGA — Kolombia dan Venezuela membuka jembatan utama yang menghubungkan kedua negara pada Ahad (1/1/2023). Jembatan ini telah ditutup selama hampir tujuh tahun akibat ketegangan politik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Kolombia German Umana dan gubernur negara bagian Tachira Venezuela Freddy Bernal bertemu di tengah jembatan “Tienditas” untuk upacara pembukaan. Jembatan itu menghubungkan Tachira dan negara bagian Norte de Santander Kolombia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mulai hari ini, semua penyeberangan perbatasan dibuka untuk transportasi,” kata Bernal menekankan ada kemauan politik untuk terus meningkatkan hubungan antar tetangga.

ADVERTISEMENTS

Pembangunan jembatan berakhir pada 2016, tetapi tidak pernah diresmikan karena krisis politik antara negara Amerika Selatan itu. Jembatan yang dibangun dengan biaya lebih dari 32 juta dolar AS ini dirancang untuk mengurangi kemacetan di dua jembatan binasional lainnya di area tersebut dan memfasilitasi perdagangan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Serukan Kedubesnya di Sejumlah Negara Waspada

Pada 2019, Presiden sosialis Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan lebih dari selusin kontainer kargo ditempatkan di jembatan untuk secara simbolis memblokir jembatan Tienditas. Tindakan ini untuk memprotes upaya oposisi untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Venezuela dari Kolombia.

Hubungan diplomatik dan komersial antara Kolombia dan Venezuela dibangun kembali pada September, setelah pelantikan Gustavo Petro sebagai presiden Kolombia. Pendahulu Petro, Ivan Duque yang memimpin 2018-2022 telah menyebut Maduro sebagai “diktator”. Kepemimpinan Duque menjadikan Kolombia salah satu dari 50 negara yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela, menuduh pemilihan kembali Maduro penuh kecurangan.

Tienditas adalah perlintasan terakhir yang menghubungkan kedua negara yang dibuka kembali sepanjang perbatasan 2.200 kilometer setelah pemulihan hubungan kedua negara. “Dalam istilah politik, ‘Tienditas’ adalah simbol pemulihan dialog antara kedua negara,” kata peneliti di Observatorium Venezuela di Universidad del Rosario Kolombia Ronal Rodriguez

Analis politik dan profesor di Central University of Venezuela Pedro Benitez mengatakan, simbol utama pemulihan hubungan adalah pertemuan tatap muka pertama antara Petro dan Maduro pada November. Dia menjelaskan, pembangunan kembali hubungan perdagangan antara negara tetangga sejauh ini sangat bergelombang. Produk Kolombia yang masuk sangat mahal karena hambatan non-institusional yang dikaitkan dengan pejabat Venezuela.

Berita Lainnya:
Biden akan Teken Paket Bantuan, Segera Kirim Senjata ke Kiev

Dimulainya kembali hubungan komersial dimulai dengan memungkinkan lalu lintas melintasi jembatan Simon Bolivar dan Francisco de Paula Santander pada September. Sejak saat itu hingga November, 385 truk melewati jembatan, sebagian besar dari Kolombia ke Venezuela membawa produk seperti obat-obatan, serat optik, tekstil, kertas toilet, dan kardus. Sedangkan Baja melingkar, motor, dan pipa diangkut dari Venezuela ke Kolombia.

Antara Januari hingga Oktober 2022, total perdagangan antara kedua negara mencapai 512 juta dolar AS, meningkat dari 394 juta dolar AS sepanjang 2021. Namun jumlah tersebut masih jauh dari 7 miliar dolar AS perdagangan bilateral yang terjalin pada 2008.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi