Selasa, 30/04/2024 - 00:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Mendag: Perdagangan Indonesia Raih Capaian Positif pada 2022

ADVERTISEMENTS

Ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia berhasil mencatatkan pencapaian positif sektor perdagangan di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan selama 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kita patut bersyukur karena masih bisa mencatatkan banyak capaian positif pada sektor perdagangan Indonesia,” ujar Zulkifli dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sejak kuartal IV 2021, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas lima persen. Meskipun sebelumnya pada kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021 mengalami kontraksi atau minus, ekonomi Indonesia mampu bangkit dan pulih secara bertahap hingga tumbuh 5,72 persen (yoy) pada kuartal III 2022.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. “Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II 2021 hingga kuartal III 2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total PDB,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pertamina Sebut Konsumsi Pertamax Naik 70,6 Persen

 

Zulkifli memaparkan, pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali menjadi yang tertinggi di 2022, yaitu pada kuartal I dan II dengan pertumbuhan 16,22 persen dan 19,74 persen (yoy). “Nilai ekspor nonmigas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022 bahkan mencapai 253,61 miliar dolar AS pada Januari-November 2022, sudah melampaui capaian 2021 sebesar 219,25 miliar dolar AS,” ungkapnya.

Kenaikan harga komoditas, lanjut Zulkifli, seperti nikel dan batu bara memang masih menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Adapun pada Januari-November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi sebesar 398,39 persen, diikuti batu bara sebesar 70,17 persen.

Berita Lainnya:
Kondisi Geopolitik Memanas, Pertamina Hitung Cermat Risiko Kenaikan Biaya

Meskipun terjadi pelemahan global, selama periode tersebut ekspor produk manufaktur Indonesia masih tetap tumbuh. Besi baja tumbuh 37,11 persen, alas kaki tumbuh 29,27 persen, serta kendaraan dan bagiannya (sparepart) tumbuh 27,29 persen.

Secara keseluruhan capaian kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Januari-November 2022 surplus sudah mencapai 50,59 miliar dolar AS.

“Angka tersebut menjadi rekor sejarah baru Indonesia karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2006 dengan nilai surplus 39,73 miliar dolar AS,” kata Zulkifli.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi