Selasa, 30/04/2024 - 15:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengolah Buah Menjadi Jus, Apakah Lebih Sehat?

ADVERTISEMENTS

Mengolah buah dan sayur menjadi jus juga punya sejumlah kerugian.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Sebagian orang mungkin pernah bertanya-tanya tentang manfaat kesehatan dari jus. Minuman itu biasa dibuat dengan cara “menghancurkan” buah-buahan, sayuran, atau rempah-rempah untuk memisahkan komponen cair dari daging berseratnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ahli diet Melissa Rifkin menjelaskan, salah satu keuntungan dari konsumsi jus adalah meningkatkan asupan buah dan sayuran secara signifikan. Konsentrat buah dan sayuran dalam jus segar, dapat meningkatkan kadar nutrisi folat, antioksidan, dan vitamin C.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Akan tetapi, mengolah buah dan sayur menjadi jus juga punya sejumlah kerugian. Memang ada banyak nutrisi tetap utuh, tapi muatan serat akan berkurang secara signifikan. Padahal, serat amat berperan dalam menurunkan kolesterol darah, menjaga pencernaan, dan menstabilkan gula darah. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pertanyaan di Tempat Kerja yang Seolah 'Menghakimi' Seseorang Tentang Usia

Saat cairan dipisahkan dari ampas buah dan sayuran selama pembuatan jus, sebagian besar serat tertinggal bersama ampasnya yang sering dibuang. “Ini berarti jus tidak memiliki manfaat yang sama seperti yang ditemukan pada buah dan sayuran utuh yang digunakan untuk membuat jus,” ujar Rifkin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kelemahan lain dari jus adalah protein dan lemak yang minim sehingga kurang mengenyangkan. Bagi orang yang punya kebiasaan hanya sarapan minum jus tanpa asupan makanan lain, dapat menyebabkan defisiensi nutrisi.

Gejalanya bisa berupa masalah pada rambut, kuku, dan kulit, juga kehilangan otot dan penyembuhan luka yang relatif lama. Jus juga relatif rendah kalori, yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami kekurangan kalori.

Berita Lainnya:
Jus Buah Dianggap Minuman tak Sehat oleh Ahli Kesehatan, Mengapa?

Rifkin menggarisbawahi bahwa jus tetap merupakan minuman sehat sebab dapat menambah asupan vitamin, mineral, dan antioksidan. Namun, ketika jus dimaksudkan sebagai pengganti makanan utuh dan makanan seimbang secara teratur, ini mungkin lebih berbahaya alih-alih menguntungkan.

Perempuan yang berbasis di New York City, Amerika Serikat, itu, menyarankan agar jus dijadikan pelengkap, bukan pengganti porsi makan. Pastikan makanan dan kudapan yang lain mengandung cukup nutrisi yang tidak ditemukan dalam jus, seperti protein, lemak, dan serat.  

“Lebih baik lagi, daripada membuat jus, coba tingkatkan jumlah buah dan sayuran utuh yang dimakan sehingga Anda mendapatkan manfaat jus yang dikombinasikan dengan sifat positif serat,” kata Rifkin, dikutip dari laman Eat This Not That, Senin (2/1/2023).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi