Kamis, 02/05/2024 - 13:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

India Deteksi 11 Subvarian Omicron

ADVERTISEMENTS

Saat ini India telah mewajibkan tes negatif Covid-19 bagi para pelancong asal China.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 NEW DELHI — Otoritas India telah mendeteksi 11 subvarian Covid-19 dari pelancong internasional yang memasuki negara tersebut antara 24 Desember 2022 hingga 3 Januari lalu. Hal itu diungkap seorang sumber di Kementerian Kesehatan India kepada Reuters, Kamis (5/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut sumber tersebut, dari 19.227 penumpang yang dites Covid-19 selama periode tersebut, sebanyak 124 di antaranya dinyatakan positif. Seluruh varian yang terdeteksi menginfeksi mereka merupakan sub atau turunan dari Omicron. Dua di antaranya adalah subvarian BA.5.2 dan BF.7. Kedua subvarian itu diyakini yang memicu lonjakan kasus baru Covid-19 di Cina setelah negara tersebut melonggarkan kebijakan nol-Covid.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat ini India telah mewajibkan tes negatif Covid-19 bagi para pelancong yang berasal dari Cina, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand. Selain itu, India pun melakukan tes acak terhadap sekitar dua persen dari penumpang internasional yang tiba di negara mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Terkait lonjakan kasus baru di China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan, subvarian BA.5.2 dan BF.7 mendominasi penyebaran infeksi di negara tersebut. WHO mengatakan, data tersebut didasarkan pada analisis lebih dari 2.000 genom oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China. Menurut WHO, data itu pun sejalan dengan genom para pelancong dari China yang diserahkan ke database global oleh negara lain. Tidak ada varian baru atau mutasi signifikan yang diketahui atau dicatat dalam data sekuens yang tersedia untuk umum.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa Taiwan

 

Data tersebut berasal dari pengarahan oleh para ilmuwan terkemuka Cina kepada kelompok penasihat teknis WHO pada Selasa (3/1/2023). Hal itu karena meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran Covid-19 yang cepat di Negeri Tirai Bambu. WHO telah meminta para ilmuwan untuk menyajikan data terperinci tentang pengurutan virus, untuk mendapatkan kejelasan yang lebih baik tentang rawat inap, kematian, dan vaksinasi.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi