Selasa, 21/05/2024 - 23:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Kemendag Incar Ekspor ke Korsel Naik 7 Persen Berkat IK-CEPA

Kemendag menargetkan kinerja ekspor ke Korsel naik 5-7 persen.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan kinerja ekspor ke Korea Selatan mengalami peningkatan 5-7 persen setelah perjanjian dagang komprehensif Indonesia-Korea CEPA (IK-CEPA) resmi diimplemetasikan pada 1 Januari 2023. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menuturkan, target peningkatan ekspor nonmigas tahun ini sebesar 3,5 persen hingga 4,7 persen. Khusus ke Korea, diharapkan kinerja ekspor bisa mengalami kenaikan lebih tinggi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Karena itu negara tujuan ekspor utama kita,” kata Didi di Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Produk ekspor ke Korea Selatan yang menjadi unggulan di antaranya besi dan baja, elektronik, serta produk karet. Ia optimistis, meski suasana perdagangan global masih diragukan, kinerja ekspor Indonesia tetap dapat meningkat pada tahun ini.

Berita Lainnya:
Jokowi Duga Pabrik Sepatu Bata Tutup Karena Kalah Saing

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, melalui IK-CEPA, Korea Selatan memberikan kemudahan dalam hal tarif bea masuk berupa eliminasi 11.267 pos tarif atau 95,5 persen total pos tarif menjadi nol persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, kerja sama tersebut akan semakin membuka perdagangan jasa Indonesia ke Korea Selatan. Melalui IK-CEPA, kedua negara membuka lebih dari 100 subsektor jasa dengan penyertaan modal asing berkisar 49 persen sampai 100 persen. Selain itu, IK-CEPA akan memfasilitasi pergerakan intra-corporate transferees, business visitors, dan independent professionals.

IK-CEPA ditandatangani Indonesia dan Korea Selatan pada 18 Desember 2020 di Seoul, Korea Selatan. Sebelumnya, perundingan bilateral ini diluncurkan pertama kali pada 2012 dan berlangsung hingga tujuh putaran sebelum terhenti pada 2014. Selanjutnya, pada 2019 perundingan direaktivasi hingga akhirnya disepakati kedua negara.

ADVERTISEMENTS

Pada periode Januari—Oktober 2022, total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan tercatat sebesar 20,6 miliar dolar AS, naik 40,36 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 14,6 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar 10,6 miliar dolar AS sedangkan impor dari Korea Selatan tercatat sebesar 9,9 miliar dolar AS sehingga memberikan surplus bagi Indonesia sebesar 712,3 juta dolar AS.

Berita Lainnya:
Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim Perbarui Pabrik Tertua 

Sementara, pada 2021 total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 18,41 miliar dolar AS. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar 8,98 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari Korea Selatan tercatat sebesar 9,43 miliar dolar AS.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi