Rabu, 01/05/2024 - 09:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Konsolidasi PDIP Dinilai Kuat Karena Banyak Kantor Partai di Daerah

ADVERTISEMENTS

PDIP diketahui menguatkan jaringan kepartaian dengan membangun 112 kantor.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Sekolah Partai yang diinisiasi PDI Perjuangan (PDIP) dan kemudian diikuti oleh partai politik lain di Indonesia diapresiasi oleh para akademisi. Apalagi di Sekolah Partai PDIP, memperkuat materi ideologi Pancasila dan hingga materi antikorupsi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Peneliti Politik Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa Sekolah Partai yang dibangun oleh PDIP merupakan terobosan yang patut diapresiasi. Sekolah Partai PDIP sendiri digelar untuk mempersiapkan kader-kader berkualitas yang layak dinominasikan dalam jabatan publik. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Apalagi, lanjutnya, dalam Sekolah Partai juga diberikan pembekalan materi salah satunya anti korupsi hingga penggemblengan secara ideologi Pancasila.

ADVERTISEMENTS

“Hal ini tentu patut diapresiasi di tengah kondisi politik saat ini yang mulai tergerus komitmen ideologinya,” ucap Wasisto dalam keterangan persnya, Jumat (6/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memasuki usia ke-50 tahun pada 10 Januari 2023, mendatang. Secara kepartaian, partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini telah malang melintang disemua lintas rezim pemerintahan. Mulai dari Orde Baru, reformasi hingga sekarang.

Berita Lainnya:
Kisah Pilu Pemudik: Diusir Mertua, Kehabisan Ongkos ke Surabaya Bareng 4 Anak

Tentu hal itu, membuktikan bahwa PDIP sangat kuat dan solid sebagai sebuah partai politik. Wasisto Raharjo Jati pun menyebut, bahwa PDIP sebagai salah satu parpol yang mengakar secara ideologis dan adaptif dalam berbagai periode pemerintahan.

PDIP juga diketahui menguatkan jaringan kepartaian dengan membangun kurang lebih 112 kantor Partai sebagai pusat pengorganisasian partai selama dua tahun belakangan ini 

“Artinya usia 50 tahun ini menunjukkan partai yang telah matang secara institusi dan solid secara jaringan,” kata Wasisto.

Wasisto juga mendorong agar partai berlambang banteng moncong putih itu tetap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di usia yang menginjak ke 50 tahun ini.

Terlebih, selama ini PDIP dikenal dan sangat akrab di telinga masyarakat sebagai partai ‘wong cilik’.

“Saya berharap agar partai ini tetap konsisten sebagai partainya wong cilik baik nanti ketika dalam lingkar kekuasaan maupun di luar kekuasaan,” terangnya.

Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, apa yang sudah dilakukan PDIP dalam mendirikan kantor partai di sejumlah daerah mempunyai banyak keuntungan. Trubus mengatakan, keberadaan kantor partai memperkuat jajaran partai di seluruh daerah.

Berita Lainnya:
Projo Dukung Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

“Saya melihat, lebih memperkuat koordinasi, kolaborasi antar internal partai sendiri,” jelas Trubus.

Selain itu, lanjut Trubus, ini juga menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparasi dan akuntabilitas. 

“Lebih kepada menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparansi dan akuntabilitas. Itu yang memang selama ini, di mana partai-partai cenderung tertutup karena partai di Indonesia ini lebih mengedepankan bagaimana cara mendapatkan kekuasaan, belum ada sampai internal partainya, menata manajemennya, organisasinya itu relatif minim. Ada partai, satu periode saja hilang, konstituennya hilang, perannya semakin tidak ada. PDIP berbeda,” tegas Trubus.

Selain memerkuat konsolidasi internal partai sendiri, kantor partai juga sebagai wadah para calon-calon kader dan legislastifnya, simpatisannya, agar memperoleh pendidikan partai politik.

“Karena di Indonesia itu juga minim soal pendidikan partai politiknya,” kata Trubus.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi