Sabtu, 27/04/2024 - 08:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ikadi Sebut Qariah Disawer Kurang Hargai Kemuliaan Alquran

ADVERTISEMENTS

Kebiasaan saweran di Indonesia populer untuk penyanyi dangdut dan sejenisnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Kusyairi Suhail menyebut aksi sawer kepada seorang qariah saat melantunkan Alquran sebagai bentuk tindakan yang tidak menghormati Alquran. Pernyataan ini dikatakannya sebagai respons atas persitiwa yang terjadi di Banten.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Hal ini kurang menghargai kemuliaan Alquran. Apalagi kebiasaan saweran di Indonesia populer untuk penyanyi dangdut dan yang sejenisnya,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat malam (6/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Cara Sembuhkan Anak Sakit Berdasarkan Ajaran Nabi Muhammad

Menurutnya, umat Muslim dianjurkan mendengarkan lantunan Alquran dengan khusyuk agar meraih rahmat-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al A’raf ayat 204. Perintah mendengarkan dan diam terhadap bacaan Alquran tersebut adalah bentuk pengagungan terhadap Alquran yang diyakini sebagai pelita, petunjuk, dan rahmat bagi umat manusia.

ADVERTISEMENTS

Jika seseorang melakukan tindakan sebaliknya, atau tidak mendengarkan dan diam, maka serupa dengan perilaku para kafir Quraisy. Hal ini karena orang-orang musyrik saat itu selalu berbuat gaduh saat Alquran sedang dibacakan atau disampaikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Posisi Tangan Nabi Muhammad ketika Sholat

 

“Kegiatan saweran di tengah bacaan Alquran, dikhawatirkan itu termasuk kategori menimbulkan kegaduhan yang membuat orang-orang tidak lagi konsentrasi mendengarkan dan menyimak lantunan ayat-ayat Allah tersebut,” jelasnya.

“Untuk itu, ke depan masyarakat perlu diberikan pencerahan dan pemahaman yang baik dan benar sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Dan ini bagian dari tugas dan tanggung jawab para dai dan ulama,” tambahnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi