Jumat, 26/04/2024 - 14:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Klaim Serangan Mematikan, Ukraina Membantah Adanya Korban Jiwa

ADVERTISEMENTS

Menurut Rusia, serangan tersebut menewaskan 600 orang tentara Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KIEV — Militer Rusia mengklaim menggelar serangan rudal mematikan ke barak yang digunakan pasukan Ukraina. Serangan tersebut sebagai aksi balasan terhadap serangan roket Ukraina yang menewaskan puluhan tentara Rusia pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal mereka berhasil menghantam dua pangkalan sementara yang menampung 1.300 pasukan Ukraina di Kramatorsk, sebelah timur Donetsk. Menurut Rusia, serangan tersebut menewaskan 600 orang tentara Ukraina. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Juru bicara Kementerian Igor Konashenkov mengatakan serangan itu sebagai balasan atas serangan Ukraina ke Makiivka yang menewaskan 89 tentara Rusia. 

ADVERTISEMENTS

Namun, Pemerintah Ukraina membantah adanya korban jiwa. Juru bicara pasukan Ukraina di timur, Serhii Chercevatyi mengatakan serangan Rusia di Kramatorsk hanya merusak gedung sipil. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Tidak berdampak pada angkatan bersenjata Ukraina,” katanya, Ahad (9/1/2023).

Walikota Kramatorsk Oleksandr Honcharenko mengatakan dua gedung sekolah dan delapan apartemen ditembak semalam. Foto-foto yang ia unggah tidak menunjukkan skala serangan yang diklaim Rusia atau ada orang di dalam ketika gedung-gedung itu ditembak.  

Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia

“Akhir-akhir ini dunia kembali melihat kebohongan Rusia bahkan ketika menarik perhatian pada situasi di garis depan dengan pernyataannya sendiri,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malamnya.

“Rusia menembaki Kherson dengan amunisi pembakar tepat setelah Natal. Tembakan ke Kramatorsk dan kota-kota lainnya di Donbas diarahkan ke lokasi-lokasi sipil dan tepat ketika Moskow seharusnya melaporkan ‘keheningan’ tentaranya,” tambah Zelenskyy.

Rusia mendeklarasikan gencatan senjata selama 36 jam untuk memperingati hari Natal Gereja Ortodoks. Ukraina mengecam gencatan senjata itu sebagai tipuan.

Russia mengatakan selain sebagai balasan atas serangan Ukraina ke Makiivka. Serangan rudal terbaru Moskow juga sebagai balasan atas serangan ke Donetsk di mana pasukan Rusia berkumpul pada 1 Januari. Serangan itu menjadi serangan paling mematikan Ukraina sejak invasi dimulai 10 bulan yang lalu.

Berita Lainnya:
Rusia Tangkap Wakil Menhan Atas Dugaan Suap

Militer Ukraina juga mengklaim telah menghantam sebuah gedung di universitas kedokteran di Rubizhne, kota yang diduduki Rusia di Luhansk timur. Serangan itu menewaskan 14 tentara Rusia yang tinggal di dalamnya. Sementara jumlah korban terluka belum diketahui.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan satu orang tewas dalam sebuah serangan di Bakhmut dan delapan lainnya terluka. Zelenskyy mengatakan pertempuran di Bakhmut dan kota di dekatnya Soledar masih yang menjadi yang paling mematikan di garis depan.

Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan satu orang tewas dalam dalam serangan di Kota Merefa semalam. Dua pemukiman lainnya di wilayah itu juga dibombardir.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dan kepala kantor kepresidenan Ukraina mengatakan pada Ahad kemarin Rusia dan Ukraina melakukan tukar tahanan. Masing-masing memberikan 50 orang tahanan. 

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi