Selasa, 21/05/2024 - 06:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Zero Covid-19, Kebahagiaan Warga Cina Saat Perbatasan Dibuka

Kini tidak lagi diharuskan menjalani karantina, tetap harus menjalani tes Covid-19.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BEIJING — Setelah bertahun-tahun berpisah dari istrinya di Cina daratan, seorang warga Hong Kong, Cheung Seng-bun memastikan menjadi yang pertama dalam antrean setelah pembukaan kembali titik-titik penyeberangan perbatasan antara Cina dan Hong Kong pada pada Ahad (8/1/2023). Hal ini menyusul kebijakan pemerintah Cina yang memberikan pelonggaran pembatasan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kini tidak lagi diharuskan menjalani karantina yang mahal dan memakan waktu, meski tetap harus menjalani tes covid-19 negatif pada 48 jam terakhir.

“Saya sedang terburu-buru untuk kembali padanya,” kata Cheung sambil membawa koper yang berat kepada //the Associated Press//, dia bersiap untuk menyeberang di stasiun Lok Ma Chau, dikutip //Republika// di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Hong Kong sangat terpukul oleh virus ini. Sebelumnya, sebagian besar pos pemeriksaan perbatasan darat dan lautnya telah ditutup selama hampir tiga tahun. Terlepas dari risiko infeksi baru, pembukaan kembali memungkinkan puluhan ribu orang untuk menyeberang setiap hari.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Mereka harus melakukan pemesanan daring sebelumnya. Diharapkan ini dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk sektor pariwisata dan ritel Hong Kong.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan akan terus memperluas jumlah titik penyeberangan dari tujuh saat ini menjadi 14.

ADVERTISEMENTS

“Tujuannya adalah untuk kembali secepat mungkin ke kehidupan normal pra-epidemi, kami ingin mendapatkan kerja sama antara kedua belah pihak kembali ke jalurnya,” ujar Lee.

ADVERTISEMENTS

Seorang pejabat pelabuhan di Shenzhen, Tan Luming mengatakan sekitar 200 penumpang diperkirakan akan naik feri ke Hong Kong. Sementara 700 lainnya akan melakukan perjalanan ke arah lain, pada hari pertama pembukaan kembali.

Berita Lainnya:
China Anjurkan 'Metode Kanguru' untuk Bayi Prematur, Apa Itu?

Tan mengatakan peningkatan yang stabil dalam jumlah penumpang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

“Saya begadang semalaman dan bangun jam empat pagi karena saya sangat bersemangat untuk kembali ke daratan untuk melihat ibu saya yang berusia 80 tahun,” kata seorang wanita Hong Kong, Cheung, saat tiba di Shenzhen.

Laporan media Hong Kong mengatakan sekitar 300 ribu pemesanan perjalanan dari kota ke China daratan telah dilakukan, dengan kuota harian 60 ribu. Layanan feri terbatas juga dipulihkan dari provinsi Fujian China ke pulau Kinmen yang dikuasai Taiwan di lepas pantai China.

Penyeberangan perbatasan dengan Rusia di Suifenhe di ujung utara provinsi Heilongjiang juga kembali beroperasi normal. Tepat pada saat pembukaan festival es di ibu kota Harbin yang menjadi daya tarik wisata utama.

Dan di Ruili, di perbatasan dengan Myanmar, operasi normal dilanjutkan setelah 1.012 hari penutupan penuh. Sebagian sebagai tanggapan atas wabah berulang yang sebagian disebabkan oleh pengunjung dari tetangga Cina.

Berita Lainnya:
Menlu Blinken Tuduh China mencoba pengaruhi pemilu AS mendatang

Sejauh ini, hanya sebagian kecil dari jumlah penerbangan internasional sebelumnya yang tiba di bandara utama Cina. Bandara Internasional ibu kota Beijing menjadwalkan delapan penerbangan dari luar negeri pada Ahad.

Shanghai, kota terbesar di China, menerima penerbangan internasional pertamanya di bawah kebijakan baru pada pukul 6:30 pagi dengan hanya sedikit penerbangan lain yang akan menyusul. Sejak Maret 2020, semua penerbangan penumpang internasional menuju Beijing telah dialihkan ke titik masuk pertama yang ditunjuk ke China. Penumpang diminta untuk karantina hingga tiga minggu.

“Saya sudah enam kali menjalani karantina isolasi di berbagai kota (di daratan China). Itu bukan pengalaman yang mudah,” kata seorang pelancong bisnis Hong Kong, Ivan Tang.

Warga Cina yang tinggal di Singapura, Ming Guanghe, mengatakan sulit untuk memesan tiket dan mencari tempat untuk mengikuti tes PCR. Tindakan karantina dan ketidakpastian tentang wabah telah membuatnya jauh dari rumah.

Shanghai mengumumkan akan mulai lagi menerbitkan paspor reguler ke Cina untuk perjalanan asing dan kunjungan keluarga, serta memperbarui dan memperpanjang visa untuk orang asing. Pembatasan itu memiliki dampak yang sangat merusak bagi pebisnis asing dan pelajar di pusat keuangan utama Asia itu.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi