Jumat, 03/05/2024 - 05:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Kehebatan Dua Master Kungfu Muslim China: Mampu Rubuhkan Lawan 400 Pon

ADVERTISEMENTS

Umat Muslim berperan dalam memajukan seni bela diri kungfu khas China

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 BEIJING– Muslim juga punya andil dalam pembentukan seni bela diri kungfu dan menjadi salah satu warisan penting Islam di China.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dilansir dari Pipa News, Kamis (12/1/2023), seni ini dikembangkan para master Muslim sepanjang sejarah yang melatih kesempurnaan fisik dan spiritual. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mereka menggabungkan keunikan budaya China dengan Islam. Sementara Media Barat selalu penuh dengan gambar Bruce Lee, Jackie Chan dan Jet Li, tapi kita jarang mendengar tentang hubungan antara Islam dan seni bela diri ini. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Dalam sejarah silat dan Islam, ada banyak nama yang perlu diperhatikan. Khususnya master seperti Wang Zi Ping (1881–1973) dan Chang Tung Sheng (1908–1986) dilatih dalam disiplin mereka dengan tetap mempertahankan iman mereka dan menggunakannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pertama, master Wang Zi-ping (1881–1973) adalah seorang praktisi seni bela diri dan pengobatan tradisional China Muslim. Dia menjabat sebagai pemimpin Divisi Shaolin Kung Fu Institut Seni Bela Diri pada 1928 dan juga Wakil Presiden Asosiasi Wushu China.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Viral Video Pelajar SMP di Jepang Kunjungi Masjid untuk Belajar Islam, Sikapnya Diacungi Jempol

Master Wang Zi Ping, yang diakui sebagai master Wushu, juga seorang terpelajar tentang Islam. Dia dikenal sering mengangkat batu berat sambil membaca Alquran.

Sebuah kisah terkenal menceritakan tentang perlawanan terhadap tentara Jerman, yang mencoba merebut pintu Masjid Qinzhou, bertuliskan sejarah umat Islam di Tiongkok. 

Tuan Wang tidak membiarkan mereka diambil, dan menantang tentara untuk kontes angkat besi dan secara mengejutkan mampu menang.

Seorang master dari berbagai disiplin ilmu lainnya, Wang Zi Ping adalah inspirasi bagi orang-orang, baik Muslim maupun non-Muslim. 

Keahliannya dalam seni bela diri memungkinkan dia memenangkan berbagai pertarungan yang selanjutnya menyebabkan banyaknya siswa dan penyebaran Islam di antara orang-orang Tionghoa.

Kedua, Chang Tung-sheng (1908–1986) adalah seorang seniman bela diri Hui. Dia adalah salah satu praktisi dan guru gulat Tiongkok paling terkenal (juga dikenal sebagai Shuai Jiao). Chang adalah seorang Muslim yang taat. Julukan “Flying Butterfly” diberikan kepadanya di awal kariernya karena kemampuannya menjebak lawan-lawannya.

Berita Lainnya:
Mahkamah Konstitusi Tak Berwenang Mengadili Pelanggaran Pemilu TSM

Baca juga: Kisah Pembantaian Brutal 20 Ribu Muslim Era Ottoman Oleh Pemberontak Yunani  

Grandmaster Chang adalah Chang Fang-yen yang terkenal yang ahli dalam Pao-ting Shuai-chiao yang tercepat dan terkuat dari 3 cabang utama seni. 

Dalam salah satu pertandingannya yang paling terkenal, Chang menantang juara gulat Mongolia, Hukli, yang dilaporkan memiliki tinggi 7 kaki dan berat sekitar 400 pon. Terlepas dari perbedaan ukuran, Chang menang dan merobohkan Huckley berulang kali.

Faktanya, seni bela diri dan tradisi Islam memiliki ikatan dan sejarah yang unik yang melibatkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar, menggabungkan keunikan budaya Tionghoa dengan Islam. 

Para master Muslim telah menjalani pelatihan yang terus-menerus dan sulit, mengejar perjalanan tanpa akhir menuju kesempurnaan fisik dan spiritual. Hal yang menjadi inspirasi seumur hidup bagi komunitas Muslim mereka dan bagi Tiongkok.    

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi