Jumat, 26/04/2024 - 08:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Selera Makan Lansia Berkurang? Atasi dengan Cara Ini

ADVERTISEMENTS

Hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG) bermanfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Hal ini diungkapkan Dosen Departemen Gizi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Toto Sudargo.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut dr Toto, peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia. Dr Toto mengatakan, kaitan peningkatan selera makan dan perbaikan kualitas hidup lansia terukur dari hasil analisa darah dan anthropometri pada studi “Elderly Project” yang merupakan kolaborasi PT Ajinomoto Indonesia bekerja sama dengan tim peneliti dari UGM.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dr Toto yang merupakan ketua tim peneliti “Elderly Project” menjelaskan, lansia sering mengalami malnutrisi karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami pada sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan pada otot.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dokter: Jaga Asupan Gula Anak Saat Libur Lebaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat meningkatkan status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidupnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Penelitian Elderly Project menunjukkan bahwa, setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14,7 persen naik menjadi 47,1 persen,” katanya.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan metode purposive sampling, dengan lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur-Yogyakarta itu memberikan menu makanan dengan metode rendah garam, di mana penggunaan garam yang dapat mengurangi kadar sodium, digantikan dengan produk Ajinomoto.

Berita Lainnya:
Boga Group Buka Lowongan Kerja Usia di Atas 60, Ini Manfaat Kerja untuk Lansia

“Di Ajinomoto kami juga memiliki kampanye Bijak Garam. Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang kami giatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi,” kata Grant Senjaya, Head of Public Relations Department Ajinomoto.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi