Selasa, 21/05/2024 - 06:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

LPPOM MUI Paling Banyak Layani Sertifikasi Halal dari China

LPPOM MUI banyak melayani klien dari luar negeri.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Direktur Utama Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati mengatakan, pihaknya melayani banyak klien dari luar negeri dalam rangka proses sertifikasi halal. Menurut dia, klien paling banyak yang dilayani LPPOM MUI berasal dari China.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Muti menjelaskan, LPPOM MUI berdiri pada 6 Januari 1989. Namun, lembaga ini baru mengeluarkan setifikat halal pertamanya pada 1994. Sejak saat itu sampai sekarang, menurut dia, LPPOM MUI sudah melayani klien dari 65 negara.

Berita Lainnya:
Menteri ESDM Sebut Revisi PP 96/2021 Hampir Rampung

Menurut dia, tim LPPOM MUI sudah pernah ke beberapa negara di Afrika seperti ke Ghana, Nigeria, ke Mesir. Selain itu, kata dia, LPPOM MUI juga sudah pernah berkunjung ke beberapa negara di benua Amerika dan Eropa.

“Sudah banyak sekali. Jadi, lebih dari 65 negara sudah pernah kami kunjungi dalam rangka proses sertifikasi halal dan paling besar adalah China,” ujar Muti dalam acara Media Gathering di Rumah Kenangan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut dia, banyak sekali produk-produk yang memang datang dari China. Bahkan, menurut dia, bahan-bahan baku itu juga banyak yang berasal dari China. “Sehingga kalau kita compare yang paling tinggi dari luar negeri adalah klien dari China,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Perluas Pasar Luar Negeri, 3 UMK Unggulan Tampil di Pameran Internasional Singapura

Lebih lanjut, Muti menjelaskan, selama 2022, LPPOM MUI telah menerima pengajuan permohonan pemeriksaan halal dari 15.273 pelaku usaha. Angka tersebut meningkat 48 persen dari 2021.

“Ini naik 48 persen dari 2021 yang berjumlah 10.337 pelaku usaha. Sedangkan jumlah permohonan pada 2022 mencapai 15.273 dan jumlah produk 297.308,” kata Muti.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi