Kamis, 02/05/2024 - 13:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Tak Perlu Vitamin, Begini Cara Mengatasi Anak tak Mau Makan

ADVERTISEMENTS

Menurut pakar nutrisi, anak tak butuh vitamin untuk menambah nafsu makannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Permasalahan stunting masih menjadi sorotan yang banyak dialami anak-anak di Indonesia. Berbagai penyebab diteliti, seperti salah satunya gerakan tutup mulut (GTM) atau kurangnya nafsu makan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bagi sebagian orang tua, solusi untuk anak yang tidak mau makan adalah dengan memberi vitamin atau probiotik. Harga prbiotik pun beragam. Bagi sebagian orang tua, ini dapat “merepotkan” kantong.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pakar nutrisi dr Tan Shot Yen mengatakan, anak tidak butuh vitamin atau probiotik untuk menambah nafsu makannya. “Selesaikan masalah dari penyebabnya, bukan cekoki jamu atau vitamin, kasihan anaknya,” ujar dr Tan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (18/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Lansia Cari Kerja, Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan

Para orang tua harus mengevaluasi terlebih dulu mengapa anaknya mengalami GTM. Pertama, cek dari masalah fisik. GTM bisa terjadi jika anak tumbuh gigi, sariawan, lidah berjamur, kembung, anemia, batuk pilek, diare, masa pemulihan sehabis sakit, dan infeksi tersembunyi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kedua, bisa juga dicek dari masalah perilaku. GTM terjadi bisa karena jarak waktu minum susu dan makan terlalu dekat. Bisa juga karena tidak ada contoh adab makan, penting untuk mengajak anak makan bersama.

“Anak juga butuh proses makan yang interaktif, tapi kadang orang dewasanya cuek. GTM bisa juga karena trauma makan, pernah dipaksa, tersedak, atau kelolotan,” ujar dr Tan.

Menjadi orang tua harus peka atas masalah-masalah tersebut. GTM pasti ada penyebabnya. Setelah ditemukan masalah utama, baru kemudian susun rencana terkait seperti apa pola makan anak, dan yang terpenting lakukan perubahan.

Berita Lainnya:
Mengapa Anak-Anak yang Kecanduan Teknologi Kelak Lebih Berisiko Terkena Psikosis?

Anak biasanya akan mengonsumsi makanan yang diberikan oleh orang tuanya, baik sayur maupun buah. Jika anak sudah lahap memakan sayur dan buah, tentu tidak perlu lagi meminum probiotik, yoghurt, atau vitamin. Serat dalam sayur dan buah ini tidak larut dalam usus sehingga menjadi prebiotik dalam menjamin kesuburan probiotik normal usus.

Apabila ada anak tidak suka buah maupun sayuran serta mengalami sembelit, tentu harus dibawa ke dokter untuk segera diperiksa. Jika sejak MPASI sudah dibiasakan memakan sayur dan buah, anak akan tumbuh dengan menyukai sayur dan buah.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi