Jumat, 26/04/2024 - 16:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Harga Emas Jatuh di Tengah Melambatnya Inflasi AS

ADVERTISEMENTS

Indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir turun 0,5 persen pada Desember.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 CHICAGO — Harga emas merosot pada akhir perdagangan Rabu (18/1/2023), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut karena berlanjutnya aksi ambil untung di tengah melambatnya inflasi AS. Pada sesi sebelumnya, emas mencapai level tertinggi lebih dari delapan bulan di sesi sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 1.907,00 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.929,80 dolar AS, tidak jauh dari puncak sehari sebelumnya di 1.931,80 dolar AS. Emas berjangka anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.909,90 dolar AS pada Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BSI Tawarkan KPR Syariah Satu Hari Langsung Disejutui

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu (18/1/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS untuk permintaan akhir turun 0,5 persen pada Desember setelah naik 0,2 persen pada November. Para ekonom memperkirakan IHP turun 0,1 persen bulan ke bulan.

ADVERTISEMENTS

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu bahwa penjualan ritel AS turun 1,1 persen pada Desember, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 1,0 persen. “Harga emas melemah tetapi masih bertahan di level 1.900 dolar AS,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Akhir dari pengetatan Fed mendekati kita, tetapi resesi yang dangkal mungkin tidak mendukung aliran masuk untuk emas karena hal itu dapat menyebabkan dolar yang lebih kuat. Reli emas sepertinya akan berhenti di sini, tetapi dapat dilanjutkan jika imbal hasil terus menurun.”

Berita Lainnya:
Menparekraf Apresiasi Program The Power of Emak-Emak

Data menunjukkan bahwa inflasi AS melambat, meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve tidak mungkin mengadopsi kebijakan moneter hawkish dalam menghadapi ekonomi yang lemah. Namun demikian, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada Rabu, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan preferensinya sendiri adalah agar Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya ke kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen tahun ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 42,1 sen atau 1,75 persen, menjadi ditutup pada 23,647 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 3,2 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi menetap pada 1.043,7 dolar AS per ounce.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi