Minggu, 05/05/2024 - 11:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pemprov Sulsel Gelar Kajian ‘Islam Memberantas Korupsi dan Suap’

ADVERTISEMENTS

Setiap apa yang dikorupsi akan dipertangunggjawabkan di akhirat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulsel dan Andalan Mengaji gelar kajian ilmiah Islam dengan tema “Islam Memberantas Korupsi, Islam Memberantas Risywah” bersama narasumber Ustadz Erwandi Tarmizi Anwar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Makassar, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kajian secara hibrida itu dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Penjabat (Pj) Sekprov Sulsel dan seluruh kepada OPD Pemprov Sulsel dan pegawai Pemprov Sulsel. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam arahannya sebelum materi menyampaikan kajian ini penting, baik bagi dirinya sebagai pribadi dan sebagai gubernur dalam menjalankan amanah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Demikian juga dengan pejabat dan pegawai yang ada di Pemprov Sulsel agar dapat memerangi dan terhindari dari perbuatan korupsi dan suap (risywah) atau sogok-menyogok. “Apa yang disampaikan ustadz, Insya Allah kita mendapatkan manfaat, sesi ini sebagai penyegaran untuk melihat kembali terkait materi kajian korupsi, tentang risywah, sogokan dan sebagainya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sebut Banyak Korupsi Besar-besaran di Indonesia, MAKI Kritik Jokowi: Pengawasannya Buruk

Andi Sulaiman mengharapkan terkait apa yang disampaikan oleh Ustadz Erwandi dapat menjawab fenomena yang terjadi terkait korupsi dan suap, sehingga abdi negara memiliki integritas moral dan kualitas kinerja yang baik serta tidak merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ia dibutuhkan karena integritasnya, karena kinerjanya, dan mampu melaksanakan dan menjaga (amanah) dengan baik,” kata Andi Sulaiman.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ustadz Erwandi dalam kajiannya memaparkan menggelapkan keuangan negara merupakan tindakan atau perbuatan yang dianggap haram. Catatan sejarah korupsi di zaman kepemimpinan Nabi Muhammad SAW juga terjadi. Kasus itu dilakukan oleh budak bernama Mid’am yang diutus membawa sejumlah harta ghanimah atau hasil rampasan perang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Ia menggelapkan harta rampasan perang dengan menyembunyikan kain untuk dimiliki sebelum menyampaikan ke tempat pembagian,” katanya.

Kemudian, katanya, Mid’am terkena anak panah sehingga para sahabat nabi kaget. Mereka serentak mendoakan sang budak semoga masuk surga karena masa perang.

Berita Lainnya:
Tersangka Korupsi Timah Hidup Bergelimang Harta, Ini Ayat Alquran tentang Harta

Di luar dugaan, Rasulullah tiba-tiba bersabda bahwa dia tidak akan masuk surga. “Tidak demi Allah, yang diriku berada di tanganNya, sesungguhnya mantel yang diambilnya pada waktu penaklukan Khaibar dari rampasan perang yang belum dibagi akan menyulut api neraka yang akan membakarnya,” katanya.

Ketika orang-orang mendengar pernyataan Rasulullah itu ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW membawa seutas tali sepatu atau dua utas tali sepatu. Ketika itu, Rasulullah SAW mengatakan: seutas tali sepatu sekalipun akan menjadi api neraka.? (HR. Abu Dawud).

Ia menyebutkan bahwa apa yang diambil yang bukan menjadi hak atau sebelum menjadi hak sama dengan korupsi. “Rasulullah sudah mengingatkan kita 14 abad yang lalu kepada para sahabat. Setiap apa yang dikorupsi akan dipertangunggjawabkan di akhirat,” kata Erwandi.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi