Jumat, 26/04/2024 - 09:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Ini Cara Amazon Umumkan Karyawan yang Kena PHK

ADVERTISEMENTS

Karyawan Amazon di Cina harus menunggu sampai setelah Tahun Baru Imlek,

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Amazon telah memberi tahu karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) baru ke sekitar 18 ribu orang. Langkah tersebut menjadi hari yang menyakitkan bagi pekerja di perusahaan teknologi setelah belum lama ini Microsoft mengumumkan memberhentikan 10 ribu karyawan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

November lalu, Amazon mulai melakukan putaran pertama PHK. Saat itu, ada laporan sekitar 10 orang terdampak, termasuk anggota perangkat keras dan layanan, sumber daya manusia, dan tim ritel. Pada bulan Januari, Amazon mengonfirmasi PHK dalam skala besar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PB ESI Sebut Aturan Batas Usia Game tak Berdampak pada Talenta Esports

Sebuah memo dari CEO Andy Jassy yang diposting di situs web perusahaan mengumumkan karyawan yang terkena dampak akan diberi tahu mulai 18 Januari. Karyawan yang bekerja di AS, Kanada, dan Kosta Rika harus mengetahuinya pada Rabu berdasarkan memo yang dikirim ke karyawan dari kepala ritel dunia Doug Herrington dan kepala sumber daya manusia Beth Galetti.

ADVERTISEMENTS

Sementara pekerja di Cina harus menunggu sampai setelah Tahun Baru Imlek, kemungkinan besar pada akhir Januari atau awal Februari. Dalam memo November, perusahaan mengatakan akan berkomunikasi dengan badan perwakilan karyawan di beberapa negara Eropa mengenai PHK yang ditegaskan kembali pada Rabu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tahun Depan, Tesla Berencana Jualan Robot Humanoid Optimus

Dalam memonya, Herrington mengatakan pekerja AS akan mendapatkan masa transisi tidak bekerja 60 hari dengan gaji dan tunjangan penuh ditambah pesangon beberapa pekan tambahan. “Pemotongan karyawan adalah bagian dari upaya untuk menurunkan biaya layanan sehingga kami dapat terus berinvestasi dalam berbagai pilihan, harga murah, dan pengiriman cepat yang disukai pelanggan,” kata Herrington, dilansir The Verge, Jumat (20/1/2023).

Amazon bukan satu-satunya perusahaan yang telah memangkas jumlah pekerja. Perusahaan besar lain, seperti Meta, Snap, DoorDash, dan Microsoft, mengumumkan menghilangkan ratusan atau ribuan pekerjaan sepanjang tahun 2022 dan 2023. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi