Sabtu, 27/04/2024 - 04:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Surat Nabi Muhammad untuk Raja Kisra

ADVERTISEMENTS

Kisra adalah Raja Persia yang menerima surat Nabi Muhammad.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MADINAH — Di waktu akhir tahun keenam Hijriyah, Nabi Muhamamd menulis surat kepada sejumlah raja di Arab dan sekitarnya. Tujuannya untuk mengajak mereka masuk Islam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ketika ingin menulis surat-surat itu, diinformasikan kepada Nabi bahwa para raja-raja  tidak mau menerima surat kecuali jika diberi stempel. Maka, Nabi Muhammad pun membuat stempel dari perak bertuliskan: “Muhammad Rasul Allah.” Tulisan ini terdiri dari tiga baris, Muhammad sebaris, Rasul sebaris, dan Allah sebaris.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kemudian, Nabi Muhammad memilih beberapa sahabat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk dijadikan utusan kepada raja-raja. Tokoh ulama besar, Al Manshurfuri menyebut, Nabi Muhammad mengirim beberapa utusan itu pada awal bulan Muharram, tahun ke tujuh hijriyah.

ADVERTISEMENTS

Salah satu surat yang dikirimkan itu adalah kepada Kisra, Raja Persia. Berikut isinya:

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Dari Muhammad utusan Allah kepada Kisra penguasa Persia. Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan utusanNya, dan bersaksi tiada ilah selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagiNya, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Aku ajak kamu dengan seruan Allah, karena sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia, untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Masuk Islamlah, niscaya kamu selamat. Jika kamu enggan, kamu akan memikul dosa orang Majusi.”

Syekh Syafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam bukunya yang berjudul ‘Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad’ menuliskan, untuk mengantarkan surat ini Nabi Muhammad memilih Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi.

Berita Lainnya:
Hakim di Era Rasulullah, Sahabat, dan Tabiin  

Ketika surat itu dibacakan kepada Raja Kisra, ia langsung merobek-robek dan berkata, “Seorang hamba yang hina dari rakyatku berani menulis namanya sebelum namaku.”

Mendengar kabar ini, Nabi Muhammad bersabda, “Semoga Allah mengoyak-oyak kerajaannya.”

Benar saja sabda Nabi Muhammad itu terwujud di kemudian hari. Setelah membaca surat tersebut, Kisra  menulis surat kepada Badzan, gubernurnya di Yaman. “Kirimkan dua orang anak buahmu yang kuat kepada orang Hijaz itu agar mereka membawanya kepadaku.”

Lalu Badzan memilih dua orang anak buahnya dan mengutus mereka dengan membawa surat kepada Nabi Muhammad. Di mana, surat itu berisi perintah agar membawa Nabi kepada raja Kisra. Nabi pun memerintahkan agar kedua utusan itu menemui dirinya keesokan harinya.

Pada saat itu tengah terjadi pemberontakan besar terhadap Kisra yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Itu terjadi setelah pasukannya mengalami kekalahan yang besar melawan pasukan Kaisar Romawi.

Berita Lainnya:
Imam Al Ghazali Ingatkan Agar Mata Dijaga dari Empat Perkara Ini

Syirawaih, putra mahkota Kisra, bangkit menyerang ayahnya kemudian membunuhnya dan mengambil alih tampuk kekuasaan. Pembunuhan ini terjadi pada malam Selasa tanggal 10 Jumadil Ula, tahun ketujuh Hijriyah.

Nabi Muhammad mengetahui persoalan ini melalui wahyu. Dan, keesokan harinya kedua utusan itu datang menemui Nabi. Nabi pun memberitahukan pembunuhan itu kepada keduanya.

“Apakah kau sadar atas apa yang kau katakan?” tanya kedua utusan itu.

“Kami tadinya telah memberi ancaman yang lebih ringan kepadamu, sekarang, apa kau berani bila kami menulis perkataanmu ini dan kami laporkan kepada raja?” kata keduanya.

Nabi menjawab, “Silakan”.

“Ceritakan hal itu kepada raja kalian, katakan bahwa agama dan kekuasaanku ini akan mencapai apa yang telah dicapai Kisra dan akan sampai ke ujung dunia. Katakan juga kepadanya, “Jika masuk Islam, aku akan berikan apa yang ada dalam kekuasaanmu dan aku jadikan dirimu sebagai raja atas kaummu,” kata Nabi.

Lalu, keluarlah keduanya dari hadapan Nabi dan pulang menghadap Badzan dan diceritakanlah semuanya kepadanya. Tidak lama setelah itu, datang surat berisi pemberitahuan tentang pembunuhan Syirawaih terhadap ayahnya. Dalam surat itu, Syirawaih berkata kepadanya, “Perhatikanlah orang yang ayahku menulis surat kepadamu mengenai dirinya, dan jangan kau membuatnya marah sampai datang perintahku kepadamu.”

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi