Selasa, 30/04/2024 - 14:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Infeksi Covid-19 di China Mencapai Puncaknya

ADVERTISEMENTS

Sekitar 80 persen dari 1,4 miliar warga China sudah terinfeksi virus korona.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BEIJING — Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China melaporkan sekitar 22 Desember 2022 angka kasus infeksi harian virus Covid-19 tembus 7 juta lebih. Sementara angka kematian pada 4 Januari mencapai 4.000 lebih.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Angka yang dipublikasikan situs CDC China dirilis setelah pekan lalu ilmuwan pemerintah mengatakan sekitar 80 persen dari 1,4 miliar warga China sudah terinfeksi virus korona. Sehingga diperkirakan terjadi gelombang infeksi dua sampai tiga bulan ke depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ancaman Korut Jadi Pembahasan Utama Korsel dan NATO
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sekitar 22 Desember 2022, angka orang yang terinfeksi dan orang demam yang menjalani rawat jalan mencapai puncaknya (dengan angka infeksi baru) 7 juta lebih per hari dan jumlah konsultasi rawat jalan demam harian memuncak pada 2,867 juta,” kata CDC China, Rabu (25/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Pekan lalu Komisi Kesehatan Nasional mengatakan angka pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di klinik demam, unit gawat darurat dan kondisi kritis mencapai puncaknya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menperin: Currency Swap Jadi Opsi Jaga Ketahanan Manufaktur

 

Pada 12 Januari lalu hampir 60 ribu orang pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit. Sekitar satu bulan setelah China mencabut peraturan ketat pandemi.

Namun pakar mengatakan angka yang sebenarnya lebih besar lagi. Sebab tidak menghitung pasien yang meninggal di rumah dan banyak dokter yang mengaku ditekan untuk tidak menyebutkan penyebab kematian Covid-19.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi