Sabtu, 27/04/2024 - 01:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Pergerakan Suku Bunga Bank Sentral Utama Mulai Melunak pada Januari

ADVERTISEMENTS

Meski melunak, bank sentral masih meneruskan kebijakan moneter yang ketat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 LONDON — Pergerakan suku bunga bank sentral utama dimulai dengan awal yang hangat pada Januari. Hal itu dengan kenaikan tunggal oleh Kanada tetapi kecepatannya akan meningkat lagi pada Februari dengan para pembuat kebijakan di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan zona euro keluar dari awal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Januari melihat hanya tiga pertemuan oleh bank sentral yang mengawasi 10 mata uang yang paling banyak diperdagangkan dengan Kanada. Ini memberikan kenaikan 25 basis poin (bps) sementara Norwegia dan Jepang tetap bertahan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hanya saja, pada hari-hari pertama Februari menunjukkan bank sentral belum selesai dengan pengetatan moneter. Maka Federal Reserve AS menambahkan 25 bps dan Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris masing-masing naik 50 bps.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
KCI: 700 CCTV Tekan Tindak Kriminal di KRL Jabodetabek

Semua ini terjadi setelah 2022, tahun di mana bank sentral menaikkan suku bunga dengan kecepatan tercepat dan skala terbesar. Setidaknya dalam dua dekade dalam pertempuran habis-habisan guna menahan inflasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Bank sentral secara agresif menaikkan suku bunga tahun lalu. Itu karena inflasi di banyak negara naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade,” ujar Tobias Adrian dari Dana Moneter Internasional (IMF), seperti dilansir Reuters, Ahad (5/2/2023). 

Sekarang, kata dia, penurunan harga energi mengurangi inflasi utama. “Juga memicu optimisme kebijakan moneter dapat dilonggarkan akhir tahun ini,” tuturnya.

Di seluruh pasar negara berkembang, enam dari 18 bank sentral menghasilkan total kenaikan 225 bps pada Januari. Indonesia, Korea, Afrika Selatan, Thailand, Israel, dan Kolombia semuanya menaikkan tolok ukur.

Berita Lainnya:
Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperaasi Jelang Mudik

Pergerakan pada Januari dibandingkan kenaikan lima bank sentral sebesar 260 bps pada Desember. Kepala Ekonom Gemcorp Capital Management Limited Simon Quijano Evans mengatakan, dengan pembacaan inflasi tahun ke tahun semakin menurun, prospek kenaikan suku bunga Fed dan melemahnya dolar AS serta deflasi harga energi dan pangan muncul di paruh pertama tahun ini, tekanan akan mereda pada bank sentral di negara berkembang.

“Saat kita melewati 2023, bank sentral non-dolar AS termasuk sebagian besar di pasar negara berkembang akan menjadi lebih bahagia,” kata dia. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi