Jumat, 26/04/2024 - 23:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Penyaluran Kredit BRI Tembus Rp 1.139,08 Triliun

ADVERTISEMENTS

NPL BRI secara konsolidasian yang manageable dilevel 2,67 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyalurkan kredit Rp 1.139,08 triliun pada 2022. Portofolio kredit Mikro tumbuh 13,9 persen (yoy) dan menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit terus meningkat menjadi 84,74 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat,” kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso, Rabu (8/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BEI Berlakukan Pemecahan dan Penggabungan Saham

Sunarso menjelaskan, hal tersebut terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) secara konsolidasian yang terjaga di level 87,09 persen. Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tercatat sebesar 25,54 persen.

ADVERTISEMENTS

Terkait penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal IV 2022, DPK Perseroan tercatat tumbuh 14,85 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.307,88 triliun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dana murah (CASA) melesat menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI dengan peningkatan sebesar 21,46 persen (yoy). Secara umum saat ini proporsi CASA BRI tercatat 66,70 persen.

Berita Lainnya:
BRI: Setoran Tunai ATM Naik 24,5 Persen Saat Libur Lebaran

Keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi juga mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang prudent. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang manageable dilevel 2,67 persen.

Disamping itu, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup dengan NPL Coverage tercatat sebesar 305,73 persen, meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir tahun 2021 yang sebesar 281,16 persen.

“Pencadangan yang memadai tersebut merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, serta potensi perlambatan ekonomi,” kata Sunarso.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi