Selasa, 30/04/2024 - 01:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

WHO: Suriah Butuh Bantuan Kemanusiaan yang Sangat Besar

ADVERTISEMENTS

Suriah sudah mengalami krisis kemanusiaan terburuk usai dilanda perang saudara

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JENEWA — Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan yang sangat besar usai gempa besar menewaskan ribuan orang di Suriah dan Turki. Suriah sudah mengalami krisis kemanusiaan terburuk usai dilanda perang saudara selama 12 tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pejabat Senior Kedaruratan WHO Adelheid Marschang mengatakan kapasitas Turki untuk merespon krisis yang diakibatkan gempa bermagnitudo 7,8 cukup kuat. Tapi kebutuhan yang tak terpenuhi dalam waktu singkat dan jangka-menengah akan di perbatasan Suriah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bandara Dubai Banjir, Emirates Tangguhkan Check-In Hingga Tengah Malam
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Krisis ini di atas berbagai krisis yang berdampak di kawasan,” katanya dalam rapat dewan WHO di Jenewa, Selasa (7/2/2023).

ADVERTISEMENTS

“Di seluruh penjuru Suriah, kebutuhan berada di puncaknya setelah 12 tahun krisis berlarut-larut, rumit, sementara anggara bantuan kemanusiaan terus menurun,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia mengatakan sekitar 23 juta orang termasuk 1,4 juta anak-anak kemungkinan terpapar krisis. Setelah gempa dan gempa susulan menghancurkan ribuan bangunan di kedua negara.

Berita Lainnya:
Brutalnya Serangan Israel di Tepi Barat

WHO mengatakan sedang mengirim pasokan darurat termasuk perangkat operasi darurat dan trauma. WHO juga mengaktifkan jaringan tim medis darurat.

“Sekarang berlomba dengan waktu, setiap menit, setiap jam terlewati, peluang menemukan penyintas hidup hilang,” katanya.

Ia mengatakan WHO khawatir dengan daerah-daerah di Turki dan Suriah yang tidak mengirimkan informasi sejak gempa Senin lalu.

“Pemetaan kerusakan merupakan salah satu cara untuk memahami dimana kami harus memfokuskan perhatian kami,” katanya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi