Sabtu, 27/04/2024 - 06:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Impor Beras yang Belum Masuk Tersisa 30 Ribu Ton

ADVERTISEMENTS

Perum Bulog mencatat, realisasi impor beras telah mencapai sekitar 470 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SERANG — Perum Bulog mencatat, realisasi impor beras telah mencapai sekitar 470 ribu ton hingga pekan pertama Februari 2023. Diharapkan, proses pengiriman beras impor bakal selesai pada pekan depan. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaluddin Iqbal mengatakan, sebanyak 30 ribu ton beras tersebut masih dalam perjalanan menuju pelabuhan Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kurang lebih 30 ribu ton yang belum sandar. Tapi, ada faktor cuaca, iklim, ombak banyak faktor di jalan,” kata Awaluddin di Mapolda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, ia menuturkan, kelancaran bongkar muat di pelabuhan juga mempengaruhi waktu kedatangan beras Bulog. Jika cuaca buruk, proses bongkar muat harus ditunda karena dapat membuat beras jadi rusak. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
KAI Kembali Operasikan 308 Perjalanan LRT Jabodebek pada April

Seperti diketahui, Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 500 ribu ton sejak Desember 2022 lalu. Impor beras didatangkan dari Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Pakistan. Beras yang didatangkan itu setara dengan kualitas premium dengan harga Rp 9.000 per kg tiba di gudang. Sementara, Bulog menjualnya dengan harga Rp 8.300 dan digunakan untuk operasi pasar beras guna menurunkan harga beras. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebelumnya, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengakui mayoritas cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola sudah merupakan pasokan impor. Pasalnya, penyerapan dalam beras produksi dalam negeri masih minim dan ditargetkan akan mulai naik signifikan pada puncak panen raya Maret mendatang.

Berita Lainnya:
HPP Gabah Direvisi, Jokowi Sebut Penghitungan Rampung Pekan Ini

“Cadangan beras mayoritas impor dan terbanyak ada di Jawa karena kebutuhan (di Jawa) juga besar,” kata Buwas. 

Buwas mengungkapkan, panen padi sudah terjadi di beberapa titik sentra beras. Hanya saja, Bulog belum melakukan penyerapan secara masif agar panen saat ini bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal terlebih dahulu.

Ia pun memastikan, stok CBP yang masih dimiliki Bulog saat ini cukup hingga setelah lebaran di bulan April mendatang. “Itu kalau tidak ada panen, tapi kalau ada panen ya kita lihat karena tugas Bulog tahun ini (mengelola) stok beras 2,4 juta ton,” katanya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi