Senin, 06/05/2024 - 02:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Sekolah di Haiti Belum Bebas dari Serangan Geng Kriminal

ADVERTISEMENTS

13 sekolah dijadikan sasaran oleh kelompok bersenjata, menurut laporan UNICEF.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 BOGOTA — Sekolah di Haiti belum bebas dari serangan oleh geng kriminal, menurut pernyataan dari Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) pada Kamis (10/2/2023). Aksi kekerasan termasuk penembakan, penjarahan, penggeledahan dan penculikan, menurut pernyataan itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

UNICEF mengatakan serangan oleh kelompok ini meningkat sembilan kali lipat di empat bulan pertama tahun akademik. Pada Oktober, total 72 sekolah diserang dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya delapan sekolah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Setidaknya 13 sekolah dijadikan sasaran oleh kelompok bersenjata, menurut laporan UNICEF. Satu sekolah dibakar, seorang siswa tewas dan dua pegawai diculik.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Hizbullah: Aksi Balasan Iran Atas Serangan Israel adalah Keniscayaan 

Laporan itu juga mengatakan pada enam hari pertama Februari saja, ada 30 sekolah yang tutup akibat meningkatnya kekerasan geng di wilayah perkotaan dan satu dari empat sekolah telah tutup sejak Oktober tahun lalu. Sekitar satu juta anak-anak Haiti tidak bisa bersekolah akibat kerusuhan sosial dan kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kendati sekolah selalu dianggap sebagai zona aman yang dihormati, mereka secara meningkat menjadi sasaran kekerasan di negara itu, menurut perwakilan UNICEF di Haiti Bruno Maes.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kelompok bersenjata menganggap menjarah sekolah sebagai alternatif yang menguntungkan daripada pemerasan dan kejahatan,” kata Maes.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Maes menambahkan bahwa menjadikan sekolah sebagai sasaran kejahatan membawa dampak buruk pada keamanan, kesejahteraan, dan kemampuan belajar anak-anak. Kelompok kekerasan kerap kali menjarah peralatan sekolah seperti meja, bangku, papan tulis, laptop, mesin fotokopi, baterai dan panel surya serta berkarung-karung beras, tepung dan jagung yang digunakan untuk makanan di sekolah.

Berita Lainnya:
Perombakan Kabinet, Menlu Thailand Mengundurkan Diri 

Selama kunjungan ke Haiti pada Rabu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, menyatakan keprihatinannya atas krisis akut dan gelombang kekerasan yang terjadi. “Saya mendengar sekitar 500 ribu anak tinggal dalam situasi ini, tidak dapat bersekolah dengan layak, tidak dapat dihibur oleh orang tuanya karena mereka juga takut atas apa yang akan terjadi keesokan harinya,” kata Turk.

Di tengah krisis, Kementerian Pendidikan Haiti meningkatkan upaya untuk membuka sekolah yang sebelumnya tutup.

 

sumber : Antara/Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi