Jumat, 03/05/2024 - 03:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cara Agar Masakan Tetap Enak Meski Takaran Garam Dikurangi

ADVERTISEMENTS

Batas konsumsi garam per orang sebanyak lima gram per hari.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Angka kejadian hipertensi atau darah tinggi di Indonesia semakin tinggi. Hal ini harus dicegah, salah satunya dengan mengurangi garam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun ketika memasak, pengurangan jumlah garam akan memengaruhi rasa masakan. Bagaimana caranya agar masakan tetap enak dengan minim garam?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Product and Nutrition Manager, Public Relations PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati mengatakan, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan batas konsumsi garam sebanyak lima gram per hari atau satu sendok makan. Jika kelebihan konsumsi garam, akan menyebabkan hipertensi, sebab garam mengandung natrium yang tinggi. Jadi kita harus mengurangi natrium.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Dia mengatakan, sebenarnya yang lebih membahayakan lagi adalah komplikasi hipertensi. “Jika tidak terkontrol, maka hipertensi bisa sebabkan gagal ginjal, strok, diabetes, dan serangan jantung,” ujarnya dalam acara Hari Pers Nasional 2023, Lebih Dekat dengan Health Provider Ajinomoto, di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (9/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jadi Ibu Cerdas, Ketahui Bahasa Kasih Sayang

Menurut Katarina, untuk membuat rasa masakan tetap enak meski jumlah garam sudah dikurangi bisa dilakukan dengan menambahkan monosodium glutamat (MSG). “Biasanya ketika memasak satu liter air untuk satu keluarga, menggunakan dua sendok teh garam, bisa diganti dengan satu sendok teh garam dan setengah sendok teh MSG,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Begitu juga ketika menggunakan tiga sendok teh garam, bisa dikurangi menjadi dua sendok teh garam dan ditambahkan setengah sendok teh MSG. Atau ketika menggunakan satu sendok teh garam, dikurangi menjadi setengah sendok teh garam ditambah dengan setengah sendok teh MSG.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kandungan natrium Ajinomoto (MSG) lebih sedikit dibandingkan natrium garam,” ujarnya.

Katarina mengatakan, kadar natrium di dalam gula dapur sekitar 39 persen. Sementara kandungan natrium pada Ajinomoto atau MSG hanya 12 persen.

“Jadi lebih aman, dan memberikan rasa gurih. Jadi makanan yang tadi rasa asinnya dikurangi, yang cemplang, yang anyep, ditambahkan micin, jadi rasanya meningkat lagi, lebih enak lagi,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Turis Australia Unggah Kisah di Medsos Kena DBD di Bali, Ini Respons Menkes

Katarina mengatakan, tidak perlu takut mengurangi garam. Pasalnya rasa yang tidak komplet dari pengurangan garam bisa dikomplitkan dengan MSG.

Berapa banyak penggunaan MSG yang dianjurkan? Takarannya secukupnya, sesuai selera karena setiap orang selera gurihnya berbeda. Selama masih bisa diterima dan masih enak. “Kalau kebanyakan juga enggak enak, pahit,” ujarnya.

Menurut Katarina, penambahan MSG bisa dilakukan saat persiapan memasak, saat memasak, atau dihidangkan di meja makan. “Kapan pun bisa,” ujarnya.

Dia menyebut, MSG aman digunakan karena terbuat dari tetes tebu. MSG diproduksi dengan fermentasi menggunakan bakteri. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, Ajinomoto atau MSG sudah dinyatakan aman. MSG juga bukan penyebab penyakit.

“Ada banyak penyakit yang dihubungkan tapi dari penelitian yang dilakukan tidak menyebabkan penyakit,” ujarnya. Katarina mengatakan, Ajinomoto juga sudah mengantongi kehalalan produk termasuk proses produksi yang sesuai dengan syariah.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi