Sabtu, 27/04/2024 - 04:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Belanda Bakal Gunakan Kecerdasan Buatan di Sektor Militer

ADVERTISEMENTS

Teknologi kecerdasan buatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 DEN HAAG — Pemerintah Belanda menggelar konferensi tentang penggunaan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) yang bertanggung jawab di sektor militer (REAIM 2023) di Den Haag. Konferensi itu dibuka oleh Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra pada Rabu pagi waktu setempat di World Forum Den Haag.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“AI mengubah cara hidup kita. Demikian juga halnya dengan penggunaannya dalam militer,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dengan potensinya yang besar, kecerdasan buatan bisa membantu manusia. Namun, di sisi lain juga bisa menghancurkan dalam hitungan detik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menlu Mesir: Mesir, AS, dan Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

“Saya yakin, kita bisa membuat perubahan dari Den Haag ini,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Konferensi yang dilaksanakan pada 15-16 Februari ini diikuti oleh peserta dari 70 negara. Ajang itu merupakan yang pertama digelar oleh Belanda dan diharapkan bisa menjadi ajang tahunan.

Untuk penyelenggaraan konferensi pertama ini, Belanda menggandeng Korea Selatan sebagai co-host. Dalam perbincangan dengan wartawan pada Selasa lalu, Wopke mengajak masyarakat dunia duduk bersama untuk menyepakati berbagai aspek terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam militer.

Berita Lainnya:
Indonesia Berikan Perhatian Besar kepada Erika AI Global

Menurut Wopke, sekarang saatnya untuk duduk bersama sebagai masyarakat dunia untuk menyepakati isu terkait beberapa aspek teknologi baru ini. Seperti juga yang pernah dilakukan sebelumnya untuk senjata nuklir, kimia, dan biologi, kesepakatan soal AI diharapkan bisa dibuat, katanya.

REAIM 2023 menjadi ajang para pihak untuk mendiskusikan peluang, tantangan dan risiko terkait aplikasi kecerdasan buatan dalam militer.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi