Selasa, 30/04/2024 - 03:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Menlu Saudi: Negara Arab Butuh Pendekatan Baru ke Suriah

ADVERTISEMENTS

Menteri luar negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud mengatakan konsensus sedang dibangun di dunia Arab, setelah langkah isolasi Suriah tidak berfungsi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

DUBAI – Menteri luar negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud mengatakan konsensus sedang dibangun di dunia Arab, setelah langkah isolasi Suriah tidak berfungsi. Menurutnya, dialog dengan Damaskus (Suriah) kembali diperlukan “di beberapa titik” untuk setidaknya mengatasi masalah kemanusiaan, termasuk kembalinya para pengungsi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di sebuah forum keamanan Muenchen pada hari Sabtu (18/2/2023), menandai pergeseran sikap negara Arab dari tahun-tahun awal perang saudara Suriah selama 12 tahun. Ketika itu, beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi mendukung pemberontak yang melawan Bashar al-Assad.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Anda akan melihat tidak hanya di antara GCC (Gulf Cooperation Council) atau negara teluk, tapi di dunia Arab ada konsensus yang berkembang bahwa status quo tidak bisa diterapkan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Apa Makna Kebangkitan Oposisi di Turki? 

Menlu Saudi mengatakan tanpa jalan menuju tujuan yang maksimal untuk solusi politik, maka pendekatan lain sedang dirumuskan. Hal ini untuk mengatasi masalah pengungsi Suriah di negara tetangga dan penderitaan warga sipil, terutama setelah gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turki.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jadi itu harus melalui dialog dengan pemerintah di Damaskus di beberapa titik dengan cara mencapai tujuan, yang paling penting terutama dalam hal kemanusiaan, kembalinya pengungsi, dll,” katanya.

Ditanya tentang laporan bahwa ia akan mengunjungi Damaskus setelah kunjungan rekan-rekannya dari Emirat dan Yordania setelah gempa bumi, Pangeran Faisal mengatakan dia tidak akan mengomentari rumor tersebut. Namun Riyadh telah mengirim pesawat bantuan ke wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah sebagai bagian dari upaya bantuan gempa, setelah awalnya mengirim bantuan hanya ke barat laut yang dikuasai oposisi negara itu.

Berita Lainnya:
Serangan Udara Israel Tewaskan Sejumlah Diplomat Iran

Setelah sempat dijauhi oleh Barat, kini Assad telah menerima curahan dukungan dari negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengannya dalam beberapa tahun terakhir. Terutama negara Uni Emirat Arab yang mengincar pengaruh Arab di Suriah untuk melawan pengaruh Iran. Negara-negara Arab lainnya tetap waspada dan sanksi AS terhadap Suriah tetap menjadi faktor yang mempersulit.

Menteri luar negeri Kuwait mengatakan kepada Reuters di Munich bahwa negaranya tidak berurusan dengan Damaskus, dan cukup memberikan bantuan melalui organisasi internasional dan Turki. Ditanya apakah sikap ini akan berubah, Sheikh Salem Al-Sabah berkata: Kami tidak akan berubah pada saat ini.

Sebelumnya, Assad telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Suriah dengan dukungan dari Rusia bersama dengan Iran dan kelompok-kelompok Muslim Syiah yang didukung Iran seperti Hizbullah Libanon. Dukungan Syiah inilah yang juga menjadi sandungan Suriah diterima oleh Saudi dan negara-negara Arab lain.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi