Selasa, 30/04/2024 - 21:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Sanksi Barat tak Membuat Rusia Akhiri Perang

ADVERTISEMENTS

“Sangat sulit bekerja 24 jam di balik pintu tertutup. (Sanksi) itu tidak (membuat) panik. Tapi semua orang terkejut setelah invasi. Tidak ada yang mengharapkan invasi skala penuh dan perang nyata,” kata Prokopenko yang meninggalkan Rusia pada akhir Maret 2022.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sanksi Barat dan pembatasan ekspor pada awalnya membekukan sebagian besar perdagangan dunia dengan Rusia, sehingga menyebabkan jatuhnya impor negara tersebut. Barat juga memutus banyak hubungan perbankan sehingga importir Rusia kesulitan membayar mitra di luar negeri. Menurut laporan lembaga think tank, Silverado Policy Accelerator, pada April, impor Rusia mencapai 43 persen atau di bawah tingkat sebelum perang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun perdagangan Rusia kembali menggeliat karena transaksi dengan Cina. Menurut data ekspor yang dianalisis oleh Silverado Policy Accelerator, pada November, ekspor chip Cina dan Hong Kong ke Rusia telah tumbuh menjadi 55 persen dari rata-rata ekspor chip sebelum perang dari semua negara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sejauh ini, Uni Eropa telah mengeluarkan 10 paket sanksi bagi Rusia. Pada Rabu (15/2/2023) Uni Eropa menggelar pertemuan untuk membahas serangkaian sanksi baru terhadap Rusia. Sanksi baru ini dapat menelan kerugian 11 miliar euro dalam perdagangan Rusia.

ADVERTISEMENTS

Uni Eropa akan menyepakati sanksi ke-10 untuk menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. Tetapi paket sanksi itu harus memenangkan dukungan bulat dari semua negara anggota Uni Eropa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sebelum Menyerang, Iran Juga Hadirkan Perang Psikologis ke Israel

“Kami melemahkan kemampuan Rusia untuk mempertahankan mesin perangnya. Kami telah mengadopsi sembilan paket sanksi, ekonomi Rusia menyusut. Kita perlu terus menekan,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada Parlemen Eropa.

Von der Leyen mengatakan, paket sanksi ke-10 akan menimbulkan kerugian besar bagi Rusia. Dalam paket sanksi itu, Uni Eropa menargetkan pembatasan pada beberapa penggunaan ganda dan komponen elektronik yang digunakan dalam sistem bersenjata Rusia seperti drone, rudal, dan helikopter. Paket sanksi terbaru ini dapat menargetkan Iran karena membantu perang Rusia.

“Ada juga ratusan drone yang diproduksi di Iran, digunakan oleh Rusia, di medan perang di Ukraina. Drone Iran ini membunuh warga sipil Ukraina, jadi untuk pertama kalinya kami juga menyarankan sanksi yang menargetkan operator ekonomi Iran termasuk yang terkait dengan Garda Revolusi Iran,” ujar von der Leyen.

Komisi Eropa telah mengusulkan agar negara-negara Uni Eropa memutus empat lagi bank Rusia dari sistem SWIFT, termasuk bank swasta Alfa-Bank, bank online Tinkoff, dan pemberi pinjaman komersial Rosbank. Selain itu, karet dan aspal akan ditambahkan ke daftar larangan impor Uni Eropa dari Rusia. Uni Eropa juga akan melarang layanan siaran televisi bahasa Arab Russia Today dari wilayahnya.

Berita Lainnya:
Instalasi Militer Iran akan Jadi Sasaran Israel Berikutnya

Larangan lebih lanjut atas ekspor Uni Eropa ke Rusia dimaksudkan untuk menahan kemampuan Moskow memproduksi senjata dan peralatan yang dikerahkan melawan Ukraina. Seorang sumber yang mengetahui tentang paket sanksi  tersebut mengatakan, sanksi dalam paket ke-10 mencakup larangan ekspor sirkuit dan komponen elektronik, kamera termal, radio dan kendaraan berat, serta baja dan aluminium yang digunakan dalam konstruksi dan mesin yang melayani keperluan industri dan konstruksi Rusia.

Komisi Eropa juga mengusulkan pembatasan lebih lanjut pada usaha patungan Eropa dengan Rusia, termasuk warga negara Rusia yang duduk di dewan di Eropa. Uni Eropa bertujuan untuk memperluas tindakannya terhadap Rusia dan menutup celah dalam sanksi yang ada, termasuk kontrol lebih ketat pada penjualan data satelit ke Cina. Penjualan ini berisiko diteruskan ke Rusia.

Negara-negara Uni Eropa  juga melihat kewajiban pelaporan tambahan untuk melacak aset Rusia di Eropa dengan lebih baik. Karena Eropa mencari cara untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan di bawah sanksi untuk membiayai rekonstruksi pascaperang di Ukraina.

Sejauh ini, Uni Eropa telah menempatkan sekitar 33,8 miliar euro aset bank sentral Rusia di wilayahnya. Menurut pejabat Uni Eropa, jumlah itu lebih besar dari perkiraan 300 miliar dolar AS yang dibekukan di luar Rusia.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi