Sabtu, 27/04/2024 - 09:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Blinken: Butuh Waktu India dan Afrika Selatan Lepas dari Rusia

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan negara-negara yang belum mengecam invasi Rusia ke Ukraina seperti India dan Afrika Selatan tampaknya berada dalam jalur menjauh dari Moskow. Tapi prosesnya tidak akan terjadi dengan cepat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Terdapat negara-negara yang memiliki hubungan lama, puluhan tahun dengan Rusia, dengan Uni Soviet sebelumnya, sulit untuk memutusnya dalam satu gerakan, ini bukan mematikan saklar lampu, ini memindahkan sebuah kapal induk,” kata Blinken pada majalah The Atlantik, dalam perigatan satu tahun perang Ukraina, Kamis (23/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

India ditekan Barat untuk menjaga jarak dengan Moskow setelah invasi ke Ukraina. Sejauh ini New Delhi bergeming dari tekanan itu, dengan merujuk hubungan lama dengan Rusia dan kebutuhan ekonomi dan minyaknya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia

Rusia merupakan pemasok senjata terbesar India sejak zaman Uni Soviet. Namun beberapa tahun terakhir Washington membujuk New Delhi untuk menjauh dari pemasok militer utamanya.

ADVERTISEMENTS

India ingin memodernisasi armada pesawat tempurnya yang sebagian besar diproduksi Uni Soviet untuk meningkatkan kemampuan tempur di udara. Sementara muncul kekhawatiran perang di Ukraina akan memperlambat pasokan dari Rusia.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Selama beberapa dekade India memiliki Rusia yang menjadi pemasok utama peralatan militer dan pertahanannya, tapi beberapa tahun terakhir kami telah melihat (India) berada di jalur menjauh dari Rusia dan bergerak menuju kemitraan dengan kami dan negara-negara lain,” kata Blinken.

Blinken menambahkan ia memahami alasan hubungan kuat Afrika Selatan dengan Rusia. Ia mengakui penyesalan Washington atas pendekatan “simpatik” rezim era-apartheid di Afrika Selatan.

Berita Lainnya:
Bandara Dubai Banjir, Emirates Tangguhkan Check-In Hingga Tengah Malam

Partai Kongres Nasional Afrika yang berkuasa di Afrika Selatan sejak kekuasaan minoritas kulit putih berakhir tahun 1994 memiliki hubungan kuat dengan Uni Soviet. Negeri Tirai Besi itu melatih dan mendukung aktivis anti-apartheid selama Perang Dingin.

Pahlawan anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela yang meninggal dunia tahun 2013 dan ikon dunia, dicurigai oleh Washington selama Perang Dingin. Ia bahkan masuk daftar teroris AS saat itu.

“Uni Soviet mendukung pasukan kemerdekaan di Afrika Selatan, dan tentu sayangnya, lebih dari sayangnya, Amerika Serikat terlalu bersimpati pada rezim apartheid, jadi seperti yang anda tahu, sejarah itu tidak dapat dihapus dalam satu malam, itu butuh proses,” kata Blinken.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi