Jumat, 26/04/2024 - 23:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cina Janjikan Reunifikasi Damai dengan Taiwan

ADVERTISEMENTS

Meski janjikan reunifikasi damai, Cina tetap menentang gagasan kemerdekaan Taiwan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kapal bergerak melalui Selat Taiwan. Perdana Menteri Cina Li Keqiang menjanjikan reunifikasi secara damai dengan Taiwan. Kendati demikian, dia menegaskan, Beijing menentang gagasan kemerdekaan Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

BEIJING – Perdana Menteri Cina Li Keqiang menjanjikan reunifikasi secara damai dengan Taiwan. Kendati demikian, dia menegaskan, Beijing menentang gagasan kemerdekaan Taiwan.

ADVERTISEMENTS

“Kita harus mempromosikan pembangunan damai hubungan lintas-selat dan memajukan proses reunifikasi damai Cina,” ujar Li merujuk pada Selat Taiwan, Ahad (5/3/2023). Pernyataan itu disampaikan ketika Li membuka pertemuan tahunan parlemen Cina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Zelenskyy: Bila Rusia Serbu Eropa, AS Harus Turun Tangan

Dalam pertemuan itu, Li mengatakan, Beijing mendukung prinsip “satu Cina”. Prinsip tersebut menyatakan bahwa Taiwan merupakan bagian dari Negeri Tirai Bambu. Menurut Li, pemerintah harus menerapkan kebijakan Partai Komunis Cina untuk menyelesaikan isu Taiwan. Selain itu, harus ada langkah tegas untuk menentang kemerdekaan Taipei.

Menanggapi pernyataan Li, Dewan Urusan Daratan, yakni badan pembuat kebijakan Cina Taiwan mengatakan, Beijing harus menerima bahwa kedua sisi Selat Taiwan tidak saling tunduk. “(Cina) harus menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap konsep inti berpegang teguh pada kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan Republik Cina,” katanya.

Republik Cina adalah nama resmi yang digunakan Taiwan untuk menunjuk dirinya sendiri. Cina telah berulang kali mengerahkan kapal perang dan jet tempurnya ke wilayah Taiwan. Mereka kerap melewati garis tengah Selat Taiwan sepanjang 160 kilometer yang membagi kedua sisinya. Pada akhir Desember lalu, Cina mencatatkan rekor dengan mengerahkan 71 pesawat dan tujuh kapal ke Taiwan atau merupakan skala terbesar sepanjang 2022.

Berita Lainnya:
Pengeboman Israel di Seluruh Jalur Gaza Membunuh Puluhan Orang  

Cina diketahui mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Namun Taiwan berulang kali menyatakan bahwa ia adalah negara merdeka dengan nama Republik Cina. Taiwan selalu menyebut bahwa Beijing tidak pernah memerintahnya dan tak berhak berbicara atas namanya. Situasi itu membuat hubungan kedua belah pihak dibekap ketegangan dan berpeluang memicu konfrontasi.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi