Sabtu, 04/05/2024 - 23:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Satgas Damai Cartenz Sebut KKB Egianus Kogoya Bunuh Anak Kepala Kampung Berusia 8 Tahun

ADVERTISEMENTS

JAYAPURA — Operasi Damai Cartenz di Papua melaporkan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan pembunuhan terhadap MT anak kepala kampung usia 8 tahun. Bocah dengan inisial MT tersebut, dikabarkan dibunuh oleh kelompok separatisme bersenjata yang dipimpin Egianus Kogoya itu di Distrik Kuyugawe, Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani menyampaikan, kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada pekan lalu. Namun baru diketahui pada Ahad (5/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“MT adalah dari kepala kampung inisial ST. MT dibunuh oleh Egianus Kogoya sendiri,” kata Kombes Faizal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (5/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kombes Faizal menerangkan pasukan gabungan, baru mengetahui peristiwa tersebut ketika tim melakukan penelusuran jejak pemburuan KKB tersebut. Disebutkan dalam rilis tersebut, pembunuhan itu terkait dengan kebutuhan logistik para separatisme.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya itu, melintasi Kampung Pimbinom di Distrik Kuyugawe, di Lanny Jaya. Kampung tersebut dikepalai oleh tetua adat inisial ST. Egianus Kogoya dan kelompoknya kehabisan bahan pangan. Lalu meminta kepada ST untuk disediakan bahan makanan. Akan tetapi dikatakan Kombes Faizal, ST menolak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

“Kepala kampung, inisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kogoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan. Dan akhirnya, anak yang berusia 6 sampai 8 tahun inisial MT dibunuh oleh Egianus Kogoya,” tutur Kombes Faizal.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dari peristiwa tersebut Kombes Faizal mengatakan, tim di kepolisian, sudah mendapatkan sejumlah saksi mata untuk dimintakan kesaksiannya terkait dengan peristiwa pembunuhan tersebut. “Beberapa saksi mata yang melihat langsung kekejaman Egianus Kogoya sudah kita ambil keterangannya,” tegas Kombes Faizal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Namun pengejaran terhadap KKB Egianus Kogoya itu belum mendapatkan hasil apapun. Egianus Kogoya dan kelompoknya adalah target utama pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri di Papua. Kelompok tersebut sampai saat ini masih melakukan penyanderaan terhadap Kapten Philips Mark Marthens, pilot maskapai Susi Air sejak Selasa (7/2/2023) lalu.

Kapten Philips merupakan pilot berkebangsaan Selandia Baru. Penyanderaan itu terjadi setelah KKB melakukan serangan di Lapangan Udara Paro, di Nduga, Papua Pegunungan. Dalam serangan itu, KKB juga membakar satu pesawat penerbangan sipil milik Susi Air. Sampai saat ini usaha penyelamatan, dan membebaskan Kapten Philips, tak ada arah maju.

Berita Lainnya:
Senyuman Prabowo Kepuasan Terhadap Golkar

“Kami masih terus berusaha untuk mendapatkan dan menemukan, serta menyelamatkan pilot Philips Mark,” ujar Kombes Faizal.

Sementara itu sejumlah serangan lain yang dilakukan oleh KKB juga kembali terjadi, menjelang akhir pekan lalu. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny menyampaikan, pada Jumat (2/3/2023) kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB terjadi di Kampung Agenggen di Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Dua orang, sipil dan anggota TNI, meninggal dunia dalam kejadian tersebut. “Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia atas nama Terina Murib (25 tahun), dan Praka Jumardi (31),” kata Kombes Benny, pada Ahad (5/3/2023).

Sedangkan korban luka-luka terkena tembakan, kata Benny ada enam warga sipil. Yakni Leirice Telenggen, Rasna Kogoya, Desina Aling, Etera Kulua, Anison Tabuni, dan Iwan Murib. “Korban-korban yang mengalami luka sudah dalam perawatan Puskesmas Disrik Murib untuk dilakukan visum,” tutur Benny.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi