Selasa, 30/04/2024 - 00:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Analis : BSI Miliki Ruang Pertumbuhan yang Besar

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – Analis pasar modal sektor perbankan dari Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat dan asisten periset Boby Kristanto Chandra mengatakan Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki ruang pertumbuhan yang besar. Dalam riset terbaru mereka, disebutkan salah satu faktor pendukung cerahnya prospek BSI adalah literasi keuangan syariah pada 2022 yang baru sebesar 9,1 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Secara total di tingkat nasional indeks literasi keuangan sudah 49,7 persen. Indeks literasi keuangan syariah tentunya akan terus meningkat sejalan dengan animo masyarakat yang terus tumbuh terhadap industri keuangan syariah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Perbankan syariah, lanjut mereka, juga berpotensi untuk mendorong pertumbuhan berbagai sektor seperti konsumen dan pembangunan sektor riil. Sebab, saat ini, permintaan produk syariah cukup besar baik di segmen retail banking maupun wholesale banking.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mengacu data pemerintah, sekitar 44 persen umat Islam di Indonesia lebih memilih produk syariah dibandingkan dengan produk konvensional,” tulis hasil riset tersebut yang disampaikan di Jakarta pada Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BSI Fasilitasi Mudik Gratis untuk 644 Pemudik

Karena itu, inovasi dan perbaikan baik model bisnis maupun proses bisnis diperlukan untuk memberikan daya tarik tertinggi. Juga memperkuat level layanan kepada nasabah dan calon nasabah agar bank syariah dapat memperoleh lebih banyak nasabah dan karenanya memperbesar pangsa pasar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Mengutip data terbaru BSI, prospek kinerja yang positif pada 2023 pun sudah terlihat di awal tahun. Aset perseroan pada Januari 2023 meningkat 11,42 persen dibandingkan dengan posisi pada Januari 2022, menjadi Rp 299,7 triliun dari Rp 268,97 triliun.

Untuk pembiayaan posisi pada Januari 2023 mencapai Rp 206,46 triliun. Jumlah itu naik sekitar 22,44 persen secara tahunan dari Rp 168,63 triliun pada Januari 2022. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga naik 9,27 persen dari Rp235,52 triliun pada Januari 2022 menjadi Rp 257,35 triliun pada Januari 2023.

Berita Lainnya:
PNM Berhasil Salurkan Rp 12,5 Triliun dan Berdayakan 15,1 Juta Nasabah Ultra Mikro

Porsi dana murah (CASA) juga terus bertumbuh dengan penaikan sekitar 3,43 persen dari 56,97 persen pada Januari 2022 menjadi 60,4 persen pada Januari 2023. Kunci pertumbuhan tersebut adalah tabungan Wadiah yang bertumbuh 20,25 persen pada periode yang sama dari Rp 35,55 triliun menjadi 42,75 triliun. Sedangkan laba unaudited pada Januari 2021 mencapaiRp 443,64 miliar, naik 38,50 persen dibandingkan Januari 2022 sebesar Rp 320,3 miliar.

Untuk ROE pada Januari 2022 mencapai 16,36 persen sedangkan Januari tahun ini 16,82 persen. Untuk CIR dari 52,49 persen menjadi 49 persen yang menandakan kinerja yang semakin efisien. Untuk NPF gross posisi pada Januari 2022 ada pada level 2,98 persen dan mampu ditekan menjadi 2,43 persen pada Januari 2023.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi