Selasa, 30/04/2024 - 13:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

PTBA Bungkus Laba Bersih Rp 12,6 Triliun pada 2022

ADVERTISEMENTS

Aset PTBA juga tercatat sebesar Rp 45,4 triliun atau tumbuh 126 persen

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). PTBA raup laba Rp 12,6 triliun pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk pada tahun buku 2022 berhasil membungkus laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun. Capaian laba ini naik 159 persen dari realisasi laba di tahun 2021.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Waskita Beton Berhasil Cetak Laba pada 2023

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan pencapaian laba bersih ini didukung dari pendapatan perseroan yang mencapai Rp 42,6 triliun atau naik 146 persen dari pendapatan tahun 2021.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kenaikan signifikan dari pendapatan dan laba bersih perseroan didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang diikuti dengan meningkatnya permintaan di sektor batu bara, serta kenaikan harga jual batu bara yang signifikan,” ujar Arsal dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).

Arsal menjelaskan pertumbuhan pendapatan ditopang dari volume penjualan batu bara yang mencapai 31,6 juta ton atau tumbuh 12 persen dibandingkan penjualan di tahun 2021. Perusahaan mencatatkan produksi mencapai 37,1 juta ton atau tumbuh 24 persen dibandingkan produksi tahun 2021.

Berita Lainnya:
Gaikindo Yakin Industri Manufaktur Siapkan Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah

“Total penjualan eksor kami mencapai 12,5 juta ton. Sedangkan DMO kami pasok 19,2 juta ton atau 216 persen dari target DMO yang ditentukan,” ujar Arsal.

Dengan pertumbuhan pendapatan dan produksi ini aset perusahaan juga tercatat sebesar Rp 45,4 triliun. Capaian ini tumbuh 126 persen dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2021.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi