Sabtu, 11/05/2024 - 09:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

The Fed Masih akan Agresif Naikkan Suku Bunga, Bakal Outflow Lagi?

ADVERTISEMENTS

Gedung kantor The Federal Reserve (ilustrasi). Bank Sentral AS, The Federal Reserve, menyatakan akan tetap agresif menaikkan suku bunga acuan atau fed fund rate (FFR) pada tahun ini. Hingga Februari 2023 lalu, FFR sudah berada di kisaran 4,5 persen-4,75 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

JAKARTA — Bank Sentral AS, The Federal Reserve, menyatakan akan tetap agresif menaikkan suku bunga acuan atau fed fund rate (FFR) pada tahun ini. Hingga Februari 2023 lalu, FFR sudah berada di kisaran 4,5 persen-4,75 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, kebijakan the Fed yang cenderung hawkish akan berpotensi membuat volatilitas pasar global meningkat.  Kondisi tersebut sudah tecermin di pasar saham AS. “Investor cukup bergejolak, DJI, S&P 500 dan Nasdaq sempat mengalami penurunan karena adanya outflow,” jelas Nafan di acara Media Day by Mirae Asset Sekuritas, Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
INDEF: Konflik Geopolitik Tingkatkan Beban Pelaku UMKM
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meski demikian, menurut Nafan, kebijakan the Fed tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar saham domestik. Sebab sejak awal tahun, pasar saham masih mencatatkan aliran modal masuk atau inflow sekitar Rp 2,28 triliun. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Nafan mengakui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan tajam. Namun, kondisi tersebut dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan pembelian saham di harga yang murah, sehingga IHSG kembali menguat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Demikian halnya pasar obligasi juga mengalami inflow. Bisa dibilang likuiditas domestik terjaga dengan baik,” kata Nafan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tokopedia Catat Penghimpunan Zakat dan Donasi Capai Rp 7,8 Miliar

Nafan menilai kondisi makroekonomi yang solid menjadi faktor utama investor masih optimistis terhadap pasar di Indonesia. Tingkat kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia bahkan menurun dari lima persen menjadi dua persen. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Di sisi lain, lanjut Nafan, nilai tukar rupian masih kuat. Meski saat ini berada di level 15.000-an, rupiah masih belum menyentuh level tertingginya. Daya tarik Indonesia juga didukung neraca perdagangan yang surplus sebanyak 33 bulan beruntun.

“Apalagi sekarang China sudah reopening borders, tentunya permintaan global bisa pulih kembali. Ada banyak faktor yang membuat investor asing masih optimistis karena indonesia relatif lebih aman,” tutup Nafan.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi