Rabu, 01/05/2024 - 22:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Biden-Netanyahu ‘Beradu Mulut’ Soal Perombakan Sistem Peradilan

ADVERTISEMENTS

Presiden Joe Biden berbicara tentang sistem perbankan di Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, Senin (13/3/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON – Pemimpin dua negara bersekutu dekat, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ‘beradu mulut’. Keduanya terlibat saling melontarkan pernyataan terkait proses perombakan sistem peradilan yang didengungkan pemerintahan sayap kanan Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Biden pada Selasa (28/3/2023) waktu setempat, mendesak Netanyahu meninggalkan rencananya itu yang telah memicu protes masif warga Israel. Tak lama berselang, Netanyahu membalas desakan Biden dengan menyatakan ia tak mengambil keputusan karena tekanan dari pihak luar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Serangan ke Rafah Dipastikan Akan Segera Digelar
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sehari sebelumnya, Netanyahu menunda usulan perubahan sistem peradilan. Semula, Gedung Putih memang meminta Netanyahu berkompromi atas isu tersebut. Setelah itu, Biden memberikan pernyataan lebih jauh saat ditanya wartawan pada Selasa.

ADVERTISEMENTS

‘’Saya harap dia menjauhinya,’’ ujar Biden mengacu rencana perombakan sistem peradilan yang kelak memberikan kendali lebih besar bagi pemerintahan Netanyahu dalam memilih mahkamah agung. Netanyahu dengan cepat mengeluarkan pernyataan balasan merespons Biden.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Biden Dilaporkan akan Gelar Pertemuan Trilateral dengan Jepang dan Korsel

 

‘’Israel negara berdaulat yang membuat keputusan berdasarkan kehendak rakyatnya. Bukan karena tekanan dari luar termasukan dari sahabat-sahabat terbaiknya,’’ kata Netanyahu. Ia mengeklaim, perubahan yang ia buat akan didasarkan pada konsensus yang luas.

Netanyahu mengaku mengenal Biden selama lebih dari 40 tahun. Ia menghargai pula komitmen panjangnya terhadap Israel. ‘’Persekutuan Israel-AS akan terus terjaga dan perbedaan di antara kami selalu bisa diselesaikan,’’ ujarnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi