Selasa, 30/04/2024 - 01:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ini Bahayanya Membungkus Makanan dengan Kertas Koran

ADVERTISEMENTS

KEDIRI — Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menganjurkan para pedagang tidak menggunakan kertas koran untuk membungkus makanan sebab tidak higienis.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengemukakan kertas koran yang digunakan untuk membungkus makanan tidak bisa dijamin kebersihannya. Selain itu, tinta yang terdapat pada koran bisa menimbulkan penyakit jika terkontaminasi pada makanan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Masih banyak yang belum memahami bahayanya, jadi kami harapkan semua pedagang mematuhi imbauan ini untuk tidak menggunakan koran sebagai bungkus makanan karena bisa membahayakan kesehatan,” katanya, Sabtu (1/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Fauzan telah melakukan sidak ke sejumlah pedagang penjual takjil. Ia memberikan edukasi bahwa tinta dikhawatirkan dapat meleleh dan mencemari makanan jika terkena panas. Tinta adalah salah satu bahan berbahaya untuk dikonsumsi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Quantum Computing: Pahami Lebih Jauh dengan Kuliah di UNM

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sayang sekali jika makanan sebenarnya sudah aman, namun karena terkontaminasi bungkus koran menjadi berbahaya,” kata dia.

Sidak digelar di dua lokasi berbeda, yaitu di Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Kediri. Total sebanyak 35 sampel yang diambil secara acak dari para pedagang.

Ia juga melakukan uji kandungan yang terdapat pada makanan yang dijual di antaranya pada tahu, kerupuk, janggelan, dan keripik usus. “Alhamdulillah, dari sampel yang diambil semuanya negatif, baik dari pewarna, bahan pengawet, boraks dan dari bahan-bahan berbahaya lainnya,” kata Fauzan.

Ia juga akan melakukan sidak ke tempat-tempat lain yang disinyalir menjadi titik-titik baru sentra penjual takjil di Kota Kediri. Sidak dilakukan untuk memastikan produk yang dijual aman dari bahan berbahaya.

Berita Lainnya:
PLN Icon Plus Pastikan Kelancaran Akses dan Jaringan Telekomunikasi selama Libur Lebaran

“Sidak ini tidak cuma dilakukan saat bulan Ramadhan saja, rencananya akan kami lakukan setiap satu bulan sekali dan akan diperluas ke tempat-tempat lain,” kata Fauzan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra yang ikut melakukan sidak takjil mengatakan kegiatan bersama instansi terkait ini untuk memberikan jaminan dan memastikan makanan yang dijual oleh pedagang aman dikonsumsi masyarakat.

“Seperti yang diketahui, antusiasme masyarakat saat Ramadhan untuk membeli takjil sangat tinggi. Kami memastikan makanan yang dijual di dua lokasi ini memang aman untuk dikonsumsi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya,” kata Kapolres.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi