Senin, 06/05/2024 - 11:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kesulitan Pendanaan, Tupperware Terancam Bangkrut

ADVERTISEMENTS

File foto 5 Agustus 2011 ini menunjukkan produk Tupperware berwarna-warni di Bellflower, California. Tupperware Brands, yang mengalami kebangkitan selama pandemi, kini mengejar investor untuk mempertahankannya dan terancam dihapuskan dari Bursa Efek New York.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Nasib Tupperware Brands ini terlihat kurang kedap udara seperti produknya. Pembuat tempat makan yang dapat digunakan kembali, Tupperware Brands terancam bangkrut. Pembuat wadah plastik asal Amerika Serikat (AS) ini mengumumkan bahwa perusahaan kemungkinan tidak memiliki cukup dana untuk melanjutkan bisnis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dilansir Reuters, Rabu (12/4/2023), manajemen mengungkapkan Tupperware meragukan kemampuan model bisnisnya. Perusahaan tak dapat memprediksi seberapa cepat dapat mengubah model bisnis sejalan dengan perubahan kebiasaan konsumen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Banyak yang telah berubah sejak Tupperware menjadi andalan pesta dan barbekyu Amerika. Covid-19 adalah keuntungan bagi bisnis. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pandemi Suburkan Jasa Pengiriman Berbasis Aplikasi

Pendapatannya pada kuartal III tahun 2020 lebih dari empat kali lipat karena juru masak rumahan yang terkunci membuat resep. Namun kebangkitan makan di luar berarti lebih sedikit ruang untuk sisa makanan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bos Miguel Fernandez sekarang percaya bahwa perusahaan sedang memasuki fase pascapandemi baru yang menggembirakan. Akan tetapi, perusahaan menghadapi kendala uang tunai. Salah saji laba, yang membuatnya terlambat dalam mengajukan laporan tahunannya, dapat menyebabkan kreditur menyatakan Tupperware telah melanggar perjanjian utangnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Bahkan jika Tupperware dapat menenangkan krediturnya atau mencari investor baru, kebangkitan e-commerce telah merusak kekayaan perusahaan yang bersandar pada penjualan langsung. Perusahaan kosmetik Avon setuju untuk menjual dirinya ke raksasa Brazil Natura pada tahun 2019 misalnya. 

Berita Lainnya:
Imunitas Tubuh Kuat Bisa Cegah Orang Tertular Flu Singapura

Tupperware mengandalkan sekitar 3 juta anggota penjualan independen untuk mendistribusikan produknya ke hampir 70 negara. Dibandingkan dengan masa kejayaan perusahaan, pelanggan memiliki lebih banyak pilihan untuk penyimpanan makanan, lebih banyak tempat untuk membeli, dan lebih sedikit waktu untuk pesta Tupperware. Itu membuat merek ikonik semakin terkurung. 

Pembuat wadah plastik ini didirikan oleh ahli kimia Earl Tupper pada tahun 1946. Tupper menciptakan Tupperware setelah mengambil inspirasi dari desain tutup kaleng cat.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi