Rabu, 29/05/2024 - 23:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

PBB: 8.490 Warga Sipil Ukraina Tewas Akibat Serangan Rusia

Warga Ukraina berdiri di dekat kawah peluru di pasar lokal yang rusak setelah penembakan menghantam kota Shevchenkove, wilayah Kharkiv, timur laut Ukraina, 09 Januari 2023, di tengah invasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 KIEV – Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengungkapkan, sebanyak 8.490 warga sipil di Ukraina telah tewas akibat serangan Rusia. Angka itu dihitung sejak Moskow memulai serangan militernya pada Februari tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

OHCHR mengatakan, sebagian besar kematian tercatat di wilayah yang dikuasai Ukraina dan menjadi target serangan Rusia. Di wilayah Donetsk dan Luhansk, misalnya, OHCHR mencatatkan 3.927 korban sipil tewas akibat pertempuran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“OHCHR percaya bahwa angka (total kematian) sebenarnya jauh lebih tinggi, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana permusuhan intens terjadi telah tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi,” kata OHCHR dalam sebuah pernyataan, Selasa (11/4/2023).

Bulan lalu, sebuah badan investigasi mandat PBB menemukan bahwa pasukan Rusia telah melakukan serangan “serampangan dan tidak proporsional” di Ukraina. Namun Rusia membantah menargetkan warga sipil atau melakukan kekejaman dalam apa yang mereka sebut operasi militer di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Macron Ditanya Apakah Prancis akan Mengakui Negara Palestina: Saya Siap, Tapi....

 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Meski sudah berlangsung lebih dari setahun, belum ada tanda-tanda konflik Rusia-Ukraina akan mereda atau berakhir. Awal bulan ini Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, negaranya telah secara signifikan meningkatkan produksi senjata presisi tinggi. Seiring dengan peningkatan tersebut, pasokan persenjataan dan amunisi untuk pasukan Rusia di Ukraina pun bakal digandakan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Semua ini memungkinkan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan oleh Panglima Tertinggi (Presiden Rusia Vladimir Putin) sesuai dengan rencana untuk melakukan operasi militer khusus,” kata Shoigu saat berkunjung ke markas besar Kelompok Pasukan Gabungan di Moskow, 1 April lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS

Dalam kegiatan yang turut dihadiri para perwira militer senior Rusia itu, Shoigu juga mendengarkan laporan tentang penyediaan amunisi untuk pasukan Rusia di Ukraina. Dia berjanji akan meningkatkan pasokan amunisi guna menunjang pertempuran. “Volume pasokan amunisi yang paling banyak diminta telah ditentukan. Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil untuk meningkatkannya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya telah mengatakan, pertempuran di Ukraina tidak akan selesai selama Amerika Serikat (AS) terus menyuplai senjata untuk Kiev. “Perdamaian dapat dibangun di Ukraina sejak lama jika AS dan sekutunya tidak membanjiri rezim Kiev dengan senjata dan tidak memaksanya melemparkan ribuan wajib militer baru ke dalam pembantaian yang tidak masuk akal,” ucap Nebenzya dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB, 31 Maret lalu.

Berita Lainnya:
Tak Ada Lagi Tempat Mengungsi untuk Warga Rafah 

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi