Rabu, 01/05/2024 - 18:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

RI Banyak Kebocoran Data Pribadi pada 2022, CEO Nujek Beri Tips Jaga Privasi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pada 2022, Indonesia beberapa mengalami kejadian kebocoran data pribadi yang menghebohkan publik. Salah satunya yang sempat membuah heboh warganet dalam waktu yang lama yaitu pengguna di situs BreachForums Bernama Bjorka.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kasus kebocoran data terjadi dari mulai kasus data pelanggan IndiHome, pelanggan PLN,  internal Jasa Marga, kartu SIM, data KPU, dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi, data pribadi sejumlah pejabat, Polri, MyPertamina, hingga PeduliLindungi. CEO Nujek.id, Moch Ghozali menyatakan beriringan dengan revolusi industri 4.0 juga terjadi finansial 4.0.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dengan pertumbuhan signifikan tersebut, sambung dia, muncul ancaman siber seperti rekayasa sosial, phising, dan terutama kebocoran data. Menurut dia, Indonesia baru saja mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia menyebut, data pribadi adalah milik seseorang yang terindentifikasi secara langsung atau tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik. “Data pribadi harus disimpan dengan baik dan tidak boleh di-share sembarangan karena menyangkut dengan privasi kita,” ujarnya dalam webinar bertema ‘Menjaga Privasi Bersama di Dunia Digital’ dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Perwira TNI AD Ditembak Mati OPM

Hasil survei yang diadakan Kemenkominfo pada 2022, menyebutkan, masih banyak pengguna yang membagikan data pribadinya di media sosial (medsos). Sebanyak 61,3 persen membagikan nomor ponsel pribadi, 58,1 persen membagikan tangga lahir, ada 38,9 persen yang membagikan alamat rumahnya, dan 18,2 persen mencantumkan nama anggota keluarga serta hubungan keluarga/pekerjaan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk melindungi privasi. Pertama, menggunakan sandi huruf/angka/pola untuk membuka layer handphone. Kedua, menggunakan fitur kunci pencocokan sidik jari. Ketiga, menggunakan fitur pencocokan wajah.

Keempat, memasang fitur antivirus. Kelima, memasang fitur back-up data. “Masa depan data pribadi akan tercanm bila tidak diantisipasi dan dilindungi dengan baik. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” kata Ghozali.

Berita Lainnya:
H-5 Lebaran, Jasa Marga Catat 551 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Anggota Komisi I DPR, Fadllullah mengingatkan, dunia digital merupakan dunia yang sama yang semua kita alami bersama. Fadlullah mengatakan, legislator sedang membahas undang-undang yang fokus mengatur interaksi antar pengguna.

Peneliti Asia-Japan Research Institute, Muhammad Riza Nurdin menambahkan, privasi mempunyai kaitan erat dengan revolusi industri 4.0. Hal itu kemudian berdampak pada kehidupan pribadi dan hilangnya kendali atas data pribadi sendiri. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan teknologi seperti Internet of Things (IOT), kecerdasan buatan, data besar, cloud computing, dan additive manufakturing.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi