Kamis, 02/05/2024 - 09:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Gedung Putih Desak Warga AS Tinggalkan Sudan Dalam 48 Jam ke Depan

ADVERTISEMENTS

Seorang pria membersihkan puing-puing rumah yang terkena dalam pertempuran baru-baru ini di Khartoum, Sudan, Selasa (25/4/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WASHINGTON — Gedung Putih pada Kamis (27/4/2023) menyerukan kepada seluruh warga Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan Sudan hingga 48 jam ke depan. Karena situasi di Sudan dapat memburuk kapan saja.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan, pemerintah sangat prihatin dengan peningkatan pelanggaran gencatan senjata di Sudan. Departemen Luar Negeri AS telah mengerahkan staf konsuler tambahan di Sudan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pasukan Jepang akan Ditempatkan di Filipina Cegah Pengaruh China
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Situasinya bisa memburuk kapan saja. Kami berupaya terus menerus untuk meminta warga Amerika meninggalkan Sudan,” ujar Jean-Pierre.

ADVERTISEMENTS

Jean-Pierre mengatakan, Amerika Serikat telah mengerahkan aset intelijen, pengawasan, dan pengintaian untuk mendukung rute evakuasi udara dan darat. AS juga memindahkan aset angkatan laut di wilayah tersebut, serta memposisikan mereka untuk memberikan dukungan yang diperlukan di sepanjang pantai Sudan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ini adalah lingkungan yang dinamis, dan opsi apa pun memerlukan tingkat risiko.  Tetapi karena situasinya tidak mungkin membaik, kami mendorong orang Amerika pergi (meninggalkan Sudan) dalam 24 hingga 48 jam ke depan,” ujar Jean-Pierre.

Berita Lainnya:
WNI di Sydney Diimbau Waspada Menyusul Insiden Penikaman

Konflik telah mengubah daerah pemukiman menjadi zona perang dan membuat puluhan ribu orang melarikan diri untuk menyelamatkan diri.  Ratusan orang telah tewas dalam konflik antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

sumber : Reuters

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi