Jumat, 26/04/2024 - 20:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kondisi Madrasah dan Rumah Syekh Yasin Al Fadani di Makkah Saat Ini

ADVERTISEMENTS

MAKKAH — Syekh Yasin Al-Fadani merupakan salah satu ulama besar di Makkah keturunan Indonesia asal Padang yang dijuluki Musnid Dunia atau Musnid Ad-Dunya. Selama tinggal di Makkah, Syekh Yasin juga mendirikan sebuah madrasah bernama Darul Ulum. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun, madrasah yang menjadi tempat para ulama Nusantara menimba ini ilmu tersebut kini sudah tidak digunakan lagi. Setelah Syekh Yasin wafat pada 1990, madrasah tersebut tidak mendapat perhatian lagi dari pemerintah Arab Saudi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Salah seorang murid Syekh Yasin Al-Fadani di Jakarta, KH Ahmad Marwazie Al-Betawie beberapa waktu lalu sempat melihat kondisi terkini madrasah tersebut. Kiai Marwazie, sapaan akrabnya, menyambangi Madrasah Darul Ulum saat menunaikan ibadah haji pada Juni 2022 lalu. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Waktu haji kemarin saya sempat berkunjung ke sana, dan saya sempat mengambil fotonya,” ujar Kiai Marwazie saat ditemui Repubalika di Gedung Raudah, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Kiai Marwazie pernah sekolah di madrasah  Darul Ulum dan berguru langsung kepada Syekh Yasin sekitar 1976 sampai 1988. Setelah Syekh Yasin wafat pada 1990, menurut dia, tidak ada yang meneruskan dakwah Syekh Yasin di madrasah tersebut. 

Berita Lainnya:
Idul Fitri Jadi Momen Silaturahim, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Menurut Syekh Marwazie, madrasah yang terletak di pinggir Jalan Abi Lahab Jarwal Makkah tersebut kini sudah tidak dipakai lagi sebagai lembaga pendidikan. Bahkan, pintunya tampak tertutup rapat dan dipenuhi debu jalanan. 

“Inilah Badan Wakaf di sana gak ada perhatian. Harusnya Badan Wakaf mengalihfungsikan. Kalau asalnya lembaga pendidikan ya dijadikan ya dijadikan pendidikan lagi,” ujar Kiai Marwazie. 

Dia mengatakan, sejak awal berdirinya Madrasah Darul Ulum memang sudah dirongrong oleh pemerintah setempat. Setelah Syekh Yasin wafat, kata dia, maka lebih mudah lagi bagi mereka untuk menghacurkan madrasah yang mengajarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah tersebut. 

“Rupayanya dia tujuannya memang untuk hancurin, anti lah (terhadap Darul Ulum). Jadi Darul Ulum itu sudah dirongrong dari dulu, istilahnya mau dirobohin. Pasca wafatnya sudah gak ada penerusnya, sehingga lebih gampang (dihancurin),” kata Kiai Marwazie.

Tidak hanya berkunjung ke Madrasah Darul Ulum, Kiai Marwazie juga sempat memotret rumah Syekh Yasin yang berada di daerah Utaibiyah Makkah. Saat menimba ilmu di Makkah, Kiai Marwazie juga sempat tinggal di rumah Syekh Yasin tersebut. 

“Ini rumahnya Syekh Yasin. Sekarang sudah kotor. Waktu sama Syekh Yasin bersih banget, sekarang sudah punya orang,” jelas Kiai Marwazie sembari menunjukkan foto rumah Syekh Yasin. 

Berita Lainnya:
Perbedaan Peradaban Islam dengan Yunani, Romawi, dan Bizantium yang Dipuji Barat

Sebelum berlajar kepada Syekh Yasin di Makkah, Kiai Marwazie mengawali pendidikan dasarnya di Jakarta. Ia menimba ilmu di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah yang berada di bawah Yayasan Raudhatul Muta’allimin. 

Pada 1973, Kiai Marwazie sempat meneruskan pendidikannya ke Pondok Pesantren Modern Gontor di Ponorogo, namun tidak betah. Akhirnya, ia pun melanjutkan rihlah ilmiahnya ke Pondok Pesantren Wali Songo di desa Ngabar, kecamatan Siman, Ponorogo. 

“Saya di Ngabar kurang lebih hampir tiga tahun sampai kelas tiga Madrasah Tsanawiyah. Lalu tahun 1976 berangkat lah ke Makkah,” ujar Kiai Marwazie.

Sebenarnya saat itu, Kiai Marwazie sempat ingin meneruskan pendidikannya ke Mesir atas saran dari ulama Betawi yang bernama KH Abdurrazak Makmun. Kiai Abdurrazak adalah teman dari Syekh Yasin. 

“Ternyata, pada tahun 1976 itu beliau (Kiai Abdurrazak) sudah di Jeddah, sehingga saya tidak jadi ke Mesir, tapi ke Makkah. Ketemulah akhirnya di Makkah sana. Beliau adalag seorang ulama besar di Betawi, termasuk cucunya Kiai Abdul Mughi,” tutupnya.

 

 

 

 

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi