Kamis, 02/05/2024 - 01:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bahasa Gayo Ternyata Hampir Punah, Ini Tindakan Pemkab Aceh

ADVERTISEMENTS

 BANDA ACEH — Pemerintah kabupaten di wilayah tengah Aceh telah memasukkan muatan lokal Bahasa Gayo ke dalam kurikulum pembelajaran di tingkat sekolah untuk menyelamatkan bahasa daerah tersebut dari ancaman kepunahan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perlindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra, Ibrahim Sembiring, di Banda Aceh, Selasa (9/5/2023),menyampaikan penerapan muatan lokal Bahasa Gayo tersebut telah diterapkan di wilayah Aceh Tengah, kemudian segera diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah dan Gayo Lues.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Aceh Tengah sudah, dan Insya Allah dua kabupaten tersebut (Bener Meriah, Gayo Lues) juga akan menerapkan muatan lokal bahasa bukan seni dan budaya pada 2023 ini,” kata Ibrahim Sembiring.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
MK Diprediksi Bakal Putuskan Pemungutan Suara Ulang Pilpres 2024

Ibrahim mengatakan muatan lokal tersebut bagian dari upaya revitalisasi Bahasa Gayo yang berdasarkan kajian vitalitas Bahasa Gayo pada 2019 disimpulkan berstatus rentan, artinya masih banyak penggunanya, tetapi terbatas.

ADVERTISEMENTS

“Bahasa Gayo belum punah, tapi dapat diasumsikan mengalami kemunduran, bahkan kritis, sehingga perlu direvitalisasi,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebelumnya Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) bersama pemangku kebijakan dan pemerintah di tiga kabupaten, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues, telah melakukan rapat koordinasi yang telah melahirkan rekomendasi dan juga komitmen.

Kemudian telah melaksanakan diskusi kelompok terpimpin untuk menyusun modul sebagai acuan dalam merevitalisasi Bahasa Gayo serta melakukan diseminasi pengajaran kepada guru master yang paham Bahasa Gayo.

“Dengan adanya diseminasi ini guru master yang paham Bahasa Gayo, maka dapat melakukan pengimbasan kepada siswa,” kata Kepala BBPA Umar Solikhan.

Berita Lainnya:
Menpan-RB Siapkan Formasi Khusus Putra-Putri Terbaik Kalimantan

Selanjutnya, kata Solikhan, dalam rangka mencegah kepunahan, pihaknya juga telah mengadakan lomba berbahasa Gayo yang terdiri dari enam kategori yakni lomba menulis cerpen (cerite singket), mendongeng (kekeberen), menulis dan membaca puisi (puisi Gayo), dendang tradisi (denang jangin), komedi tunggal (stand up comedy), dan pidato (pedato).

Ia menambahkan enam mata lomba tersebut merupakan babak akhir dari tahapan revitalisasi bahasa daerah yang digelar mulai tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

“Nantinya, peserta terpilih yang masuk tahapan nasional berhak untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu yang digelar pada Februari bertepatan dengan hari Bahasa Ibu Internasional,” kata Umar Solikhan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi