Rabu, 08/05/2024 - 00:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

AS Hadapi Risiko Gagal Bayar Utang, Bagaimana dengan Indonesia?

ADVERTISEMENTS

Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Amerika Serikat (AS) terancam mengalami default atau gagal bayar utang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Amerika Serikat (AS) terancam mengalami default atau gagal bayar utang. Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan kemungkinan AS kehabisan uang untuk bayar utang pada 1 Juni 2023 mendatang. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lalu bagaimana dengan utang Indonesia? Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, perekonomian Indonesia cukup resilien salah satunya tercermin dari struktur utang yang sehat. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tingkat utang di Indonesia relatif manageble dan jauh dari limit yang membahayakan di atas 60 persen,” kata Andry, Selasa (9/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Tingkatkan Produksi Lewat Pompanisasi, Sekjen Kementan Berbagi Tips dan Pengalaman

Andry memaparkan, tingkat utang Indonesia terhadap PDB saat ini mencapai 39,5 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan negara berkembang lainnya seperti Brasil dan Filipina yang masing-masing mencapai 72,9 persen dan 60,9 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Bahkan, rasio utang Jepang merupakan yang tertinggi mencapai 225 persen terhadap PDB negaranya. Sementara rasio utang AS yang saat ini menghadapi ancaman gagal bayar mencapai 123 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Demikian halnya jika dilihat dari rasio utang jangka pendek terhadap PDB. Menurut Andry, Indonesia masih sangat resilien karena rasionya saat ini berada di level 16,8 persen, jauh lebih rendah dari rasio utang jangka pendek negara-negara lainnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hutama Karya: 7.507 Kendaraan Lintasi Tol Fungsional Indrapura-Kisaran

“Yang lebih tinggi dari Indonesia rasio utang jangka pendeknya sudah di atas 30 persen,” terang Andry.

Secara keseluruhan, lanjut Andry, perekonomian Indonesia saat ini cukup sehat ditopang current account deficit yang belum lebar serta kebutuhan akan valuta asing yang relatif prudent dan manageble. Neraca perdagangan juga masih surplus meskipun harga komoditas sudah melandai.

Perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,03 persen yoy, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal IV 2022 yang sebesar 5,01 persen yoy. Jika dibandingkan dengan negara-negara emerging market besar lainnya, capaian ekonomi Indonesia terbilang cukup memuaskan. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi