Selasa, 30/04/2024 - 05:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Dugaan Peretasan Data Nasabah BSI, Pakar: Ini Sekedar Membuat Gaduh

ADVERTISEMENTS

LockBit ransomware (ilustrasi). Pada Februari 2023, LockBit mengeklaim bertanggungjawab atas serangan siber terhadap BSI. pada Februari 2023 grup Lockbit Ransomware mengeklaim telah menyerang 129 korban

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Keamanan data nasabah perbankan menjadi isu yang sangat krusial dalam dunia perbankan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa data nasabah perbankan umumnya mengandung informasi pribadi dan sensitif yang bisa disalahgunakan untuk kejahatan seperti pencurian identitas atau penipuan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Baru-baru ini Geng Ransomware LockBit 3.0 mengklaim bahwa mereka telah mencuri data nasabah dan menghentikan layanan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PB HMI, Firman Kurniawan Said menyebutkan bahwa jika ada pihak yang mengklaim memiliki data nasabah dari BSI, klaim tersebut masih perlu diverifikasi kebenarannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mentan-Wamenhan Panen Padi di Tengah Guyuran Hujan di Merauke  
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, BSI sebagai lembaga keuangan yang bertanggung jawab atas uang dan transaksi keuangan masyarakat, telah memberikan jaminan keamanan yang optimal terhadap data-data nasabahnya.

ADVERTISEMENTS

“Sudah sangat optimal, bahkan data keamanan nasabah merupakan hal yang selalu menjadi pengawasan penting dari regulator perbankan saat ini. Mungkin saja mereka memiliki sampel laporan nasabah, tetapi itu belum tentu benar-benar data nasabah dari BSI,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pria yang akrab disapa Yawan ini mengatakan, untuk mengakses, apalagi mengambil data dalam jumlah besar dari sistem perbankan bukanlah hal yang mudah. Sebab setiap bank memiliki sistem keamanan yang sangat kuat, serta adanya deteksi pada peningkatan lalu lintas jaringan.

Berita Lainnya:
Erick Thohir: BUMN Harus Agresif Cari Peluang di Tengah Isu Geopolitik

“Meskipun malware dapat merusak perangkat lunak, untuk mengambil data dalam jumlah yang besar, tetap membutuhkan lalu lintas jaringan yang tinggi, dan hal ini pasti terdeteksi sedari awal oleh bank untuk diantisipasi,” kata Yawan.

Keamanan data nasabah, lanjut Yawan, telah menjadi prioritas utama bagi bank-bank di Indonesia. Ia menilai perbankan nasional telah menjalankan upaya tersebut dengan baik. Artinya, menurut Yawan, klaim peretas yang menyerang BSI sama sekali tidak berdasar dan hanya sekedar membuat kegaduhan.

“Oleh karena itu, nasabah tidak perlu panik. Setiap nasabah hanya perlu waspada dengan menjaga data kredensial seperti kata sandi, PIN dan sejenisnya, serta selalu melakukan transaksi melalui jaringan pribadi,” kata Yawan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi