Minggu, 26/05/2024 - 07:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ada Kekhawatiran Bahar Bin Smith Malah Dituduh Sebarkan Berita Bohong

Habib Bahar Bin Smith.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat meminta kekuasan politik tidak aktif mengomentari penyelidikan penembakan Habib Bahar bin Smith (HBS). Peristiwa penembakan HBS menimbulkan kontroversi di kalangan komunitas politik dan kekuasaan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya mendorong agar unsur politik dan kekuasaan dalam penanganan perkara HBS dihindarkan,” kaga Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan, saat dihubungi Republika, Kamis (18/5/2023).

Chandra mengatakan, yang harus terlibat aktifkan dalam peristiwa penembakan HBS adalah penegak hukum melalui kepolisian. Dalam peristiwa ini polisi harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa penyelidikan penembakan HBS dilakukan secara profesional.”Aparat penegak hukum mesti berdiri tegak lurus secara profesional,” katanya.

Berita Lainnya:
CFD di Pekanbaru Belum Diaktifkan, Pemkot Ungkap Alasannya

Chandra khawatir, dengan banyaknya pihak di luar kepolisian aktif mengomentari dapat merugikan HBS sebagai korban. Jangan sampai HBS, sebagai korban penembakan dituduh menyebarkan berita bohong.”Jika unsur politik dan kekuasaan turut campur dikhawatirkan HBS berpotensi dituduh menyebarkan berita bohong,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Chandra berharap, peristiwa yang menimpa HBS dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk menertibkan kepemilikan senjata secara ketat. Sudah banyak kejadian masyarakat menodongkan senjata api di jalan. “Dikhawatirkan potensi penyalahgunaan yang merugikan dan mengakibatkan terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Chandra meminta polisi mampu menemukan proyektil dalam penyelidikan terkait dugaan penembakan terhadap HBS. Karena dengan ditemukannya proyektil polisi dapat mudah menemukan siapa pelakunya. “Penemuan proyektil menandakan adanya penembakan, jika tidak ditemukan bukan berarti tidak terjadi penembakan. Penemuan proyektil dapat dengan mudah siapa yang memiliki atau histori kepemilikan senjata tersebut, karena setiap proyektil memiliki nomor, kode dan PIN,” katanya.

Berita Lainnya:
Namanya Masuk dalam Bursa Cagub DKI, Ini Respons Menteri Risma

Chandra mengatakan, jika polisi tidak ditemukan proyektil tersebut, maka dapat dilihat dari luka tembak yang ada di bagian tubuh HBS. Karena luka tembak memiliki ciri-ciri atau klasifikasi khusu ditimbulkan pada setiap tembakan yang dilepaskan dari berbagai jarak.  “Untuk melihat hal tersebut diperlukan Radiologi Forensik,” katanya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi