Rabu, 01/05/2024 - 13:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ekonom: Pengalihan Produk Manufaktur Jadi Solusi untuk Lapangan Kerja

ADVERTISEMENTS

Pencari kerja mengunjungi stan sejumlah perusahaan saat kegiatan Jakarta Job Fair di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Rabu (12/10/2022).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pengalihan produk manufaktur ke pasar domestik dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan penciptaan lapangan kerja. Upaya tersebut dapat menjadi pendorong dalam mewujudkan target pemerintah menekan tingkat pengangguran terbuka ke angka 5,0 persen hingga 5,7 persen pada 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah perlu mendorong industri manufaktur. Pengalihan produk manufaktur ke pasar domestik yang dibarengi dengan pembatasan impor barang merupakan solusi penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KAI Commuter Imbau Orang Tua Jaga Anak Saat Perjalanan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Bhima menyoroti industri manufaktur lantaran melihat meningkatnya realisasi investasi yang tidak dibarengi dengan peningkatan serapan tenaga kerja. Padahal, investasi menjadi kunci dalam sektor ketenagakerjaan.

ADVERTISEMENTS

Dengan demikian, dorongan dari sisi industri manufaktur yang mulai menunjukkan pergerakan positif dapat turut mendorong perbaikan tingkat pengangguran terbuka. Di sisi lain, Bhima juga merekomendasikan pemerintah untuk memperbesar subsidi dana serta program yang terfokus untuk mewujudkan target penurunan angka kemiskinan ke rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen pada 2024.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Angka kemiskinan di Indonesia per September 2022 tercatat sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang. Tingkat kemiskinan tersebut naik tipis dari Maret 2022 sebesar 9,54 persen, namun lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat kemiskinan pada September 2021 sebesar 9,71 persen.

Berita Lainnya:
Safari Ramadhan BUMN di Aceh, BSI Adakan Pasar Murah 1.000 Paket Sembako

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka per Februari 2023 berada di level 5,45 persen atau sebanyak 7,99 juta orang, turun 0,41 juta orang bila dibandingkan dengan Februari 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, melalui Rapat Paripurna tentang Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKR) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, mengatakan penurunan tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan akan didorong melalui efektivitas kebijakan fiskal untuk mendukung akselerasi ekonomi nasional.

Bendahara negara menambahkan, pemerintah akan memperkuat spending better untuk efisiensi dan efektivitas belanja serta mendorong pengembangan pembiayaan yang kreatif dan inovatif.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi