Sabtu, 27/04/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kalau Jadi, Subsidi Jagung Pakan Ternak Hanya untuk Petani Lokal

ADVERTISEMENTS

Peternak ayam petelur di Dusun Gebug, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sedang beraktivitas di dalam kandang battery atau kandang produksi ayam petelur yang dikelolanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah membuka opsi pemberian subsidi jagung untuk mengendalikan harga pakan ternak. Dengan demikian, terkendalinya harga pakan ternak juga bisa menekan harga telor yang saat ini kembali naik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Memang ada beberapa harga seperti jagung, saya dengar pakan naik, tentu akan mempengaruhi… Misalnya jagung rakyat mahal sampai Rp 6.500, kita akan coba nanti misalnya Rp 1.500 disubsidi apakah untuk transportnya, untuk apanya, sehingga harga pakan juga terkendali. Kita lihat dulu lah satu bulan ini,” ujar Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/5).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pupuk Indonesia: Pupuk Subsidi Hanya Bisa Ditebus di Kios Resmi

Opsi pemberian subsidi jagung ini masih dalam tahap pengkajian. Namun ia menegaskan, jika subsidi diberikan, maka hanya akan diberikan untuk jagung hasil para petani lokal.

ADVERTISEMENTS

“Cuman sekarang kalau andaikata kita putuskan itu belum nilainya akan dibahas. Tapi yang disubsidi itu dari petani lokal, jangan sampai yang impor disubsidi,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menperin Ingatkan Perpres Soal HGBT Masih Berlaku

Selain subsidi jagung, Zulhas mengatakan perlunya meningkatkan produksi sehingga harga telor dapat terkendali.

“Telur itu kan selama ini banyak sekali pengusaha telur itu yang tutup bangkrut, karena harganya terlalu murah kemarin. Bahkan mau lebaran aja Rp 25 ribu, Rp 26 ribu, bangkrut orang. Karena dia harus harganya jualnya itu Rp 28 ribu. Nah karena itu sebagian induk-induknya diremajakan, potong, perlu waktu,” jelasnya.

Menurut Zulhas, harga telur akan mulai stabil dalam waktu dekat. “Saya kira perlu sedikit, sebentar lagi juga mulai stabil,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi