Sabtu, 25/05/2024 - 12:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan Mematahkan Prediksi Politik

Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan. Pemungutan suara putaran kedua ini akan menjadi yang paling penting dalam sejarah modern Turki yang didirikan 100 tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

ISTANBUL — Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mematahkan prediksi politik dalam Pemilu. Ia berhasil menggalang pemilih konservatif religius dan nasionalis. Ia pun diprediksi akan kembali berkuasa setelah 20 tahun memimpin Turki.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Meski belum dipastikan menang dalam pemilihan putaran kedua melawan ketua koalisi oposisi Kemal Kilicdaroglu, Erdogan meraih momentum setelah memenangkan putaran pertama pada 14 Mei lalu dan sejumlah pengamat yakn Erdogan akan menang.

Kemenangan akan mengukuhkan kekuasaannya sebagai pemimpin yang mengubah Turki dari negara sekuler yang didirikan 100 tahun lalu agar lebih religius sesuai visinya sambil mengkonsolidasikan kekuasaan ke tangannya.

Di panggung internasional Erdogan menjauh dari negara-negara Barat anggota NATO (Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) dan mempererat hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menjadikan Turki sebagai salah satu kekuatan di kawasan yang diperhitungkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Palestina

Kritikus mengatakan Turki semakin terpolarisasi selama 20 tahun kekuasaan Erdogan termasuk selama kampanye. Tapi ia justru menyerang balik oposisi yang ia tuduh “meracuni wacana politik.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kami akan terus merangkul bangsa kami, yang merupakan cara berpikir dari budaya kami, bila kami menang pada 28 Mei, atas izin Allah, semua orang dari 85 juta rakyat kami akan menang,” katanya pada CNN Turki, Kamis (25/5/2023) lalu.

Pemungutan suara Ahad (28/5/2023) ini akan menjadi yang paling penting dalam sejarah modern Turki yang didirikan 100 tahun lalu. Oposisi memiliki peluang terbaiknya menyingkirkan Erdogan dan mengubah kebijakannya.

ADVERTISEMENTS

Namun tampaknya Erdogan akan tetap bertahan, oposisi salah langkah berharap krisis biaya hidup dan gempa yang menewaskan 50 ribu orang bulan Februari akan menjadi pukulan terhadapnya. Kritikus dan penyintas gempa marah atas lambannya respon pemerintah dan longgarnya peraturan konstruksi yang mengakibatkan banyak korban tewas.

ADVERTISEMENTS

Namun Partai AK yang berakar Islam konservatif menang di 10 dari 11 provinsi terdampak gempa. Koalisi partai berkuasa pun menjadi mayoritas di parlemen dalam pemilihan 14 Mei lalu. Erdogan menggunakan tema konservatif dengan menuduh lawannya pro LGBTQ+.

Berita Lainnya:
Joe Biden Tolak Keputusan ICC untuk Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Erdogan juga menuduh Kilicdaroglu berpihak pada terorisme dan dekat dengan kelompok milisi Partai Pekerja Kurdi (PKK). Kilicdaroglu menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah. Erdogan berulang kali menggunakan video yang direkayasa untuk menuduh Kilicdaroglu dekat dengan PKK, kelompok yang menggelar pemberontakan yang menewaskan 40 ribu orang lebih.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi