Sabtu, 27/04/2024 - 11:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cina Akui Adanya Tantangan Berat Negosiasikan Rusia-Ukraina

ADVERTISEMENTS

Foto selebaran yang dirilis oleh Administrasi Negara Regional Dnipropetrovsk Ukraina menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di lokasi fasilitas yang terkena serangan rudal, di Dnipro, Ukraina tenggara, Jumat (28/4/2023), di tengah invasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BEIJING — Perwakilan Khusus Cina untuk Eurasia Li Hui mengakui adanya tantangan berat dalam upayanya mewujudkan negosiasi antara Rusia dan Ukraina, yang hingga kini masih terlibat konflik bersenjata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Konflik yang sedang berlangsung terus meningkat. Saat ini, ada tantangan berat untuk mengadakan negosiasi dan mencapai hasil yang nyata,” katanya kepada pers di Beijing, Jumat (2/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Namun, dia menganggap langkahnya sangat penting untuk mendorong terciptanya konsensus yang secara bertahap dapat membantu penyelesaian konflik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Anggota Parlemen China ke Korut Perkuat Hubungan Bilateral

Menurut dia, saat ini tidak ada pihak yang menutup pintu negosiasi.”Kami percaya bahwa jika kita benar-benar ingin menghentikan perang, menyelamatkan nyawa manusia, dan mencapai perdamaian, pengiriman senjata ke medan perang harus dihentikan. Jika tidak, itu hanya akan berisiko terus meningkatkan ketegangan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Li baru saja pulang dari kunjungan ke Ukraina, Polandia, Prancis, Jerman, Rusia, dan markas Uni Eropa, dalam upaya mencari solusi atas krisis yang berlangsung. “Cina masih bersikap objektif dan tidak berpihak atas krisis di Ukraina dengan aktif mendorong pembicaraan damai,” katanya, menegaskan.

Berita Lainnya:
Serangan Udara Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina

Ia mengeklaim sikap Cina tersebut mendapatkan dukungan komunitas internasional secara luas, termasuk dari Rusia dan Ukraina. Pengiriman Li itu, yang merupakan tindak lanjut dari pembicaraan telepon antara Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sempat diragukan berbagai pihak.

Diplomat senior tersebut pernah menjabat Duta Besar Cina untuk Rusia pada 2009-2019 sehingga keberpihakannya terhadap Rusia dipertanyakan dalam upayanya menyelesaikan konflik Ukraina.

“Sebenarnya ada banyak konsensus yang dicapai,” kata Li, ketika menanggapi perbedaan posisi pada masalah Ukraina antara Cina dan Eropa yang dianggapnya sebagai tantangan besar itu.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi