Sabtu, 27/04/2024 - 03:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Imran Khan Tuduh Militer dan Intelijen Pakistan Berupaya Hancurkan Partainya

ADVERTISEMENTS

ISLAMABAD — Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan secara terbuka menuduh militer dan badan intelijen negara berusaha menghancurkan partai politiknya. Khan mengaku tidak heran bahwa dia akan diadili di pengadilan militer dan dijebloskan ke penjara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Khan sebelumnya mengisyaratkan keterlibatan militer dalam tindakan keras terhadap partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI). Tetapi kali ini Khan mengungkapkannya secara blak-blakan kepada wartawan di rumahnya di Lahore pada Sabtu (3/6/2023) malam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Itulah satu-satunya cara mereka akan menjebloskan saya ke penjara,” kata Khan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kham menambahkan, militer ingin menghentikannya kembali berkuasa dalam pemilihan yang dijadwalkan pada November. Dia mengatakan, sekitar 150 kasus pidana yang diajukan terhadapnya tidak masuk akal dan akan diabaikan di pengadilan sipil mana pun.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 “Jadi satu-satunya harapan mereka, dan karena mereka bertekad untuk menyingkirkan saya, saya pikir mereka akan melakukannya, seluruh sandiwara pengadilan militer mereka adalah untuk memenjarakan saya,” kata Khan.

 “Saya sama sekali tidak ragu bahwa pengadilan militer dimaksudkan untuk saya,” kata Khan, yang dibebaskan dengan jaminan.

Khan mengatakan agen mata-mata paling kuat di Pakistan, Inter Services Intelligence (ISI) sangat terlibat dalam tindakan keras itu. Dia mengatakan, dua anggota senior partainya dipanggil oleh agensi ISI untuk melakukan pembicaraan.  

Berita Lainnya:
Yordania dan AS Bahas Eskalasi di Kawasan

“Dan ketika mereka pergi ke sana, mereka diam saja dan berkata ‘Kamu (tidak akan) pergi kecuali kamu meninggalkan menjadi bagian dari PTI’,” ujar Khan.

 Khan mengatakan, dia telah mencoba menghubungi militer untuk melakukan pembicaraan guna menemukan jalan keluar dari krisis saat ini. Tetapi Khan tidak mendapat tanggapan. Khan mengatakan, dia mengetahui alasan panglima militer, Jenderal Asim Munir mengabaikannya.

Sebelum menjadi panglima militer pada November 2022, Munir adalah kepala ISI. Munir tiba-tiba dicopot sebagai kepala ISI pada 2019 saat Khan menjadi perdana menteri.

 Khan digulingkan dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen tahun lalu. Menurut Khan, penggulingan dirinya diatur oleh para jenderal top Pakistan. Namun militer menyangkal hal ini.

 Tidak ada alasan resmi yang diberikan atas pemecatan Munir yang terlalu dini. Tetapi untuk pertama kalinya Khan mengungkapkan bahwa dia ingin Munir mundur sebagai pemimpin ISI.

 “Saya pikir mungkin dia memiliki dendam karena saya memintanya untuk mengundurkan diri sebagai kepala ISI, kata Khan.  

Berita Lainnya:
Pengadilan Pakistan Menangguhkan Hukuman Imran Khan dan Istri

 Ketika ditanya mengapa dia meminta Munir untuk mengundurkan diri, Khan mengatakan, dia merasa Munir tidak cocok sebagai memimpin ISI. Namun Khan tidak merinci alasannya lebih lanjut.

“Anda tahu, saya, sebagai perdana menteri, merasakan bagaimana badan intelijen itu dijalankan. Saya memiliki masalah dengan itu,” ujar Khan.

Munir kemudian dipilih sebagai jenderal tertinggi negara oleh penerus Khan dan saingan politiknya, Perdana Menteri Shehbaz Sharif. “Dia seharusnya tidak memiliki masalah dengan itu sekarang karena dia adalah panglima militer. Jadi mengapa dia menyimpan dendam itu?,” kata Khan, merujuk pada pencopotan Munir sebagai kepala ISI.  

 Khan mengatakan, dia heran dengan kampanye negara yang melawannya. Khan telah mengabdi kepada negara dan kini dia diperlakukan sebagai musuh negara.

“(Saya) seseorang yang telah dikenal di negara ini selama 50 tahun, yang mungkin memenangkan semua penghargaan di negara ini dan mungkin orang Pakistan yang paling terkenal, dan tiba-tiba diperlakukan sebagai semacam alien, sebagai musuh negara,” kata Khan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi