Sabtu, 25/05/2024 - 02:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ketika Prabowo Tampak Marah Saat Usulan Perdamaiannya Dikritik Penanya Asal Jerman

Indonesias Minister of Defense Prabowo Subianto, delivers his speech during the 20th International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue, Asia

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto menaikkan nada bicaranya dalam acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 pada Sabtu (3/6/2023) di Singapura. Ketika sesi tanya jawab, seorang penanya dari Jerman mengkritisi tentang proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan oleh Prabowo. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Penanya dari Jerman itu mengatakan, usulan proposal perdamaian itu cenderung berat sebelah dan tidak akan menguntungkan Ukraina. Menurutnya, jika Ukraina berhenti berjuang maka mereka akan kehilangan kedaulatannya.

Berita Lainnya:
PKS Belum Gabung ke Koalisi Prabowo, Pengamat: Masih Ada Penentangan

“Jika mengikuti proposal Anda untuk gencatan senjata, bukankah ini hanya akan memperkuat konflik di Eropa?,” ujar seorang penanya dari Jerman kepada Prabowo.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo menegaskan, proposal tersebut bertujuan untuk penyelesaian konflik. Prabowo kembali menekankan posisi netral Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya tidak mengatakan pihak mana yang benar atau salah, dan menurut saya ini diartikan secara keliru karena posisi Indonesia sangat jelas, di PBB kami memilih melawan Rusia, Anda dapat memeriksa catatan pemungutan suara kami,” ujar Prabowo. 

Berita Lainnya:
Heboh Kasus Rudapaksa Gadis di Bawah Umur, Polisi Tangkap Pelaku di Sukabumi

Prabowo menegaskan, usulan proposalnya merupakan upaya untuk resolusi konflik yang secara historis telah dilakukan. Prabowo mengatakan, mitra internasional semestinya harus memikirkan dampak konflik untuk jangka panjang.

ADVERTISEMENTS

“Jadi, tolong teman-teman kami di Eropa, tolong jangan hanya berpikir untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, pikirkan untuk 50 tahun ke depan,” ujar Prabowo.

ADVERTISEMENTS

Asia lebih berpengalaman

Prabowo mengatakan, Asia lebih berpengalaman dalam menangani konflik. Bahkan konflik di Asia lebih berdarah dan lebih parah ketimbang konflik di Ukraina.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi